UPZ Kemenag Banjarnegara Tasharufkan Alat Prokes Kepada Santri Pesantren Andalusia

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) mentasarufkan alat protokol kesehatan kepada Santri Pesantren Andalusia,Rabu, (9/6) turut hadir dalam acara ini, kepala Kantor Kementerian Agama, Agus Suryo Suripto, Kasi PD Potren, Zahid Khasani, Kasi Penmad, Slamet Wahyudi, dan Kepala UPZ, Yuni Nur Azizah.

Pemberian alat prokes ini karena ada 22 santri Pesantren Andalusia yang reaktif covid-19. KH Soenaryo, pengasuh Pesantren Andalusi menerangkan awalnya setelah kedatangan santri, ada beberapa santri yang sakit pilek dan batuk.

“Kedatangan santri ke pondok pesantren, tentunya sudah melalui ijin satgas Covid-19 kabupaten Banjarnegara, dan setiap santri juga diharuskan swab Antigen. Awalnya kedatangan santri ini baik-baik saja, namun setelah 10 hari di pondok ada beberapa santri yang sakit batuk pilek, kami datangkan petugas puskesmas untuk diobati, namun oleh petugas di swab dan beberapa santri dinyatakan reaktif,” ujarnya.

Pengurus Pondok juga telah menyiapkan segalanya sesuai dengan prokes kesehatan. “Perkamar maksimal untuk delapan orang, kamar mandi dalam, untuk makanan sudah dijamin kehegienisnya, kami juga menyiapkan air bersih 30.000 liter untuk digunakan santri,” ucapnya.

Soenaryo berharap beberapa santri yang dinyatakan reaktif ini, tidak sampai jatuh pada positif covid-19. “Saat ini kami sedang menunggu hasil lap, semoga semuanya negatif,” tambahnya.

Mengetahui hal tersebut, kepala Kantor Kementerian Agama Kabupetan Banjarnegara, Agus Suryo Suripto, saat memberikan alat Prokes ini menyatakan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

“Di musim pandemi seperti ini, menjaga Protokol kesehatan adalah sebuah kewajiban. Tentu semua pihak harus mempunyai kesadaran bersama. Untuk itu kami berikan sedikit alat prokes kepada beberapa santri yang reaktif, semoga hal ini membantunya,” ucapnya.

Yuni Nur Azizah selaku kepala UPZ Kantor Kementerian Agama Banjarnegara berharap, semoga santri yang reaktif tersebut bisa dinyatakan negatif. “Saya berharap alat prokes ini, bisa bermanfaat untuk menjaga santri, ada beberapa juga suplemen agar imun santri tersebut terjaga, semoga ini bermanfaat untuk semua,” pungkasnya. (ak/rf)