Dalam rangka memperingati HUT ke-23 DWP & Hari Ibu Tahun 2022, perwakilan DWP Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah hadir mengikuti Webinar Nasional yang diselenggarakan Darma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama RI dengan tema “Pengembangan Kepribadian dalam Membentuk Citra Diri yang Profesional” secara daring.
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemenag RI, Hj. Farichah Nizar Ali atau akrab di sapa Ibu Ika Nizar Ali menyampaikan bahwa ada 5 rangkaian kegiatan DWP dalam menyambut HUT ke-23 DWP tanggal 7 Desember 2022, dan Hari Ibu ke-94, tanggal 22 Desember 2022, yaitu upacara dan sharing bareng dengan tema mengenal lebih dekat apa dan bagaimana DWP Kemenag. Kedua pemotongan 18 tumpeng dan pembagian 180 nasi kotak. Ketiga penyerahan santunan bagi 651 orang, pada 8 Des 22. Keempat khotmil Quran, 14 Des 2022 dan Kelima Webinar pagi hari ini diikuti pengurus secara online dan ofline.
Sedangkan dalam sambutan dan arahannya, penasihat Darma Wanita Persatuan Kemenag RI, Hj. Eny Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa tema kali ini sengaja dipilihkan karena kebutuhan pengembangan diri bagi ibu-ibu DWP.
“Ada tiga kalimat penting, pertama personality atau kepribadian. Ini adalah perpaduan pola unik dari pikiran, perasaan dan tindakan kita. Kedua self image atau citra diri, yaitu cara kita melihat diri kita termasuk watak dan karakter. Ketiga profesionalitas dan tanggung jawab atas pengetahuan dan kecakapan diri,” ucap Eny Yaqut.
Dalam paparannya Oki Asokawati selaku narasumber mengulas lebih dalam apa yang telah disampaikan Penasihat DWP Kemenag RI. Disampaikannya bahwa pengembangan kepribadian adalah dinamis maksudnya bisa dirubah, tinggal mau atau tidak.
“Will power adalah intrapersonal untuk membangun sikap dan mindset positif. Dalam segala hal kita harus selalu memiliki tujuan, kemudian pro aktif dimana pilihan perilaku berdasar tujuan, tidak berdasar dari hal-hal di luar diri kita,” jelasnya.
Oki juga menyampaikan bahwa penyakit kegagalan ada empat macam, yaitu kesehatan, IQ, usia dan nasib buruk. Ini adalah hal yang sering dijadikan alasan.
“Banyak orang tidak berkembang karena bersembunyi di belakang alasan ini. Maka cobalah jadi pribadi yang mandiri, tidak takut salah, belajar dan berkembang untuk menjadi pribadi yang independen,” pintanya.(Sua/Rf)