Karanganyar- Kementerian Agama Kab. Karanganyar melalui Seksi Pendidikan Agama dan keagamaan Islam menggelar Kegiatan Musyawarah Guru Agama Islam SMA/SMK kabupaten Karanganyar pada Senin tanggal 18 Oktober 2021 di Aula Kantor Kementerian Agama Karanganyar. Dihadiri oleh seluruh guru Pendidikan Agama Islam Tingkat SMA/SMK kabupaten Karanganyar sebanyak 43 guru.
Plt. Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Siti Muzayanah menyampaikan Guru Pendidikan Agama Islam SMA Kabupaten Karanganyar hendaknya bisa mengembalikan mental peserta didik untuk kembali ke lingkungan sekolah setelah pandemi Covid 19 ini.
“Tantangan besar bagi para guru saat ini adalah bukan hanya pada masalah teknis pengadaan pembelajaran Tatap muka terbatas. Tapi bagaimana mengembalikan motivasi dan minat belajar anak disekolah. Karena selama pandemic anak – anak belajar dirumah bersama orang tua tidak terikat oleh aturan seperti disekolah, seperti datang tidak terlambat, seragam, penerapan prokes dan materi pembelajaran tentunya,” tutur Muzayanah.
Selanjutnya Muzayanah berharap Guru agama bisa menanamkan akhlak yang baik atau akhlakul karimah kepada peserta didik.
“Selama pandemik anak – anak seperti lepas dari pantauan para guru, dan dirumah orang tua mereka bekerja. Jadi pendidikan akhlak dana dab anak masih harus terus dipupuk, jangan sampai luntur dan tergerus keadaan,” tuturnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten Karanganyar, Wiharso, yang hadir dan membuka langsung kegiatan Musyawarah ini menyampaikan Guru agama hendaknya selalu meningkatkan kompetensi diri agar betul-betul menjadi guru yang profesional.
“Guru agama harus mampu bersaing dalam media sosial agar terbentuk media sosial yang sopan dan berakhlak. Karena anak anak kita saat ini tidak hanya belajar dari buku dan duduk manis dikelas saja. Mereka lebih banyak berselancar didunia maya , dan kita tahu ada banyak konten yang tidak mendidik dan cenderung merusak anak anak kita. Maka para guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan media pembelajaran. Dan saya mengajak pada Bapak ibu guru semua untuk Meningkatkan semangat pengabdian sebagai amal yang dapat mendorong atau dapat mendatangkan pundi-pundi pahala,” tutur Wiharso.
“Inti dari pendidikan adalah pembentukan karakter adalah keikhlasan akan membawa keberkahan dan kemudian akan membawa kemaslahatan baik bagi diri keluarga dan lingkungan ganjil,” pungkas Wiharso.
Selesai pembinaan, kegiatan MGMP dilanjutkan dengan musyawarah bersama yaitu pembagian pembuatan kisi-kisi soal dan butur-butir soal untuk soal ulangan semester.(ida/sua)