081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Workshop Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan bagi Guru MI Nashrul Fajar Kota Semarang Tahun Pelajaran 2022/2023

Kota Semarang-MI Nashrul Fajar Tembalang menyelenggarakan workshop pembelajaran kreatif dan menyenangkan bagi guru MI, di hotel Horison Nindya Kota Semarang, yang diikuti oleh 38 peserta terdiri dari 30 guru kelas, 6 guru mapel, dan 2 tenaga kependidikan.

Hadir pada kegiatan Kasi Dikmad Kankemenag Kota Semarang .H. Fatchuronji, Amhal Kaefahmi pengawas MI Kankemenag Kota Semarang dan Widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Kota Semarang sebagai salah satu narasumber.

Kepala MI Nashrul Fajar Abdul Khoer dalam laporannya Rabu, 13 Juli 2022 menyampaikan kegiatan workshop diselenggarakan bertujuan untuk memotivasi dan menambah keprofesionalan seorang guru dalam bagaimana pembelajaran yang kreatif dan bisa menyenangkan. Dan untuk penyelenggaraan kegiatan ini dibiayai oleh ustadz dan ustadzah yang berulang tahun.

“Untuk menghadapi regulasi perubahan kebijakan dalam dunia pendidikan guru bisa mengikuti arus perubahan tanpa terbebani,”ujarnya

Dalam hal ini Amhal Kaefahmi pengawas MI dalam sambutannya, salah satu point untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan tugas pokok seorang guru tidak hanya mentransfer ilmu saja, tetapi sisi-sisi sikap spritual dan sosial harus ditanamkan pada diri siswa. Memberikan layanan terbaik, pembelajaran yang terencana, merancang pembelajaran yang kreatif dan melaksanakan evaluasi yang terukur. Sebagai guru mampu memahami kemampuan siswa dan tidak mengintimidasi siswa.

“Kegiatan ini dalam pembelajaran kreatif dan menyenangkan dua hal yang harus dimasukkan ke dalam pembelajaran yaitu bagaimana mengaitkan dengan abad 21 (berkolaborasi) dan bagaimana mengaitkan literasi dalam pembelajaran,” tutur Amhal Kaefahmi lebih jelas

Amanah, peserta workshop menyatakan bahwa dirinya senang mengikuti kegiatan tersebut. “saya sangat antusias,  mengingat selama covid kita dilarang untuk mengadakan atau mengikuti kegiatan pengembangan diri dengan mengikuti kegiatan ini selain menambah ilmu juga dapat berbagi pengalaman,” ungkap Amanah

Lebih lanjut di akhir sambutannya Amhal Kaefahmi mengkaitkannya dengan implementasi kurikulum merdeka yang pada dasarnya kurikulum merdeka sudah diterapkan pada pondok pesantren sehingga tidak harus menjadi khawatiran jika diterapkan di madrasah. Apapun kurikulumnya semua diserahkan pada pihak madrasah, tinggal guru bisa memberikan pelayanan terbaik.

“Guru pintar  ditambah pengelola baik dan mendukung maka hasilnya akan sesuai dengan apa yang diharapkan,” pungkasnya

(Abdul Khoer/Sukirman/rf)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content