Wujudkan Kampung Moderasi Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Surakarta – Sosialisasi Kampung Moderasi Beragama ditujukan pada warga Kota Surakarta, diselenggaraka oleh Seksi Bimas Islam Kemenag Kota Surakarta (26/06). Giat kali ini mengundang Camat dan Lurah se-Surakarta, Kesbangpol, serta perwakilan dari warga masyarakat. Kasi Bimas Islam, Umi Chozanah penyempaikan dalam laporannya bahwa kegiatan tersebut adalah tindak lanjut dalam pembentukan kampung moderasi beragama. “Dimana telah diterbitkannya SK Kampung Moderasi Beragama oleh Kepala Kankemenag Kota Surakarta, yaitu Sudiroprajan Kec. Jebres dan Kratonan Kec. Serengan,” tuturnya. Hadir pula Ketua FKUB, Mashuri yang sedikit menyampaikan sambutan dan harapan atas terlaksananya kegiatan sosialisasi tersebut. “Karena tindakan intoleran, disebabkan karena pemahaman agama yang tidak dijalankan betul serta adanya ekonomi lemah,”terangnya. FKUB juga mengingatkan adanya pembentukan Kampung Sadar Kerukunan dengan berbasis pada UMKM, Religi dan Budaya. Mashuri berharap dengan terwujudnya pemahaman moderasi beragama dan Kampung Moderasi Beragama ini, merubah pola pikir masyarakat Indonesia. “Sehingga ketika ada pendirian rumah ibadah, maka tidak akan memunculkan permasalahan karena kita telah terbiasa hidup berdampingan,”jelasnya.

Sementara itu, Kakankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur dalam arahannya membuka kegiatan mengingatkan pada seleuruh peserta bahwa pemerintah memiliki banyak program yang memiliki tujuan yang sama. “Adanya Kampung Moderasi Beragama, Kampung Sadar Kerukunan, Kampung Bebas Narkoba, dan yang baru akan ada Kampung Zakat,semuanya bertujuan membawa Bangsa Indonesia menjadi lebih baik,”jelasnya. Menitikberatkan pada sebuah kondisi masyarakat yang moderat (wasatiyah) berdasarkan tauhid, akhlak dan fiqihnya. “Dengan diteguhkannya iman kita masing-masing sehingga bisa saling menghormati, karena sejatinya orang yang berilmu tidak akan mudah menyalahkan orang lain,”ucapnya.

Narasumber kali ini, menghadirkan Kepala Balai DIklat Keagamaan Semarang, Muhammad Toha. Materi yang disampaikan adalah berkaitan dengan pemahaman moderasi beragama. Dengan penjelasan-penjelasan yang menyadarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang hebat. “Banyak sekali perbedaan di negara kita, di banyak segi, namun Indonesia tetap mampu menjaga kerukunan,”tuturnya. (may/bd)