Wonogiri – Bukan hanya sekadar lulus dan nilai bagus, namun ujian nasional (UN) merupakan salah satu momentum untuk menyiapkan generasi yang cerdas, jujur, pintar dan canggih serta berdaya saing. Namun di dalam pelaksanaan UN, ada indikasi perbedaan yang mendasar sehingga menimbulkan polemik di dunia pendidikan.
Bagi Madrasah Ujian Nasional adalah hajat besar bagi endingnya sukses penyelenggaraan dan sukses hasilnya untuk itu perlu persiapan dan kerja keras dan kejujuran kita bersama, namun peningkatan kualitas anak didik tetap menjadi tujuan utama dari suatu proses pembelajaran.
Untuk itu dalam rangka mewujudkan pelaksanaan Ujian Nasional yang jujur, seluruh kepala sekolah dan kepala Madrasah di Kabupaten Wonogiri menandatangani Pakta Integritas pelaksanaan Sosialisasi Ujian Sekolah/Madrasah/Kesetaraan dan Ujian Nasional tahun pelajaran 2017/2018 yang di dampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kankemenag Wonogiri serta di saksikan Wakil Bupati Wonogiri
Penandatanganan ini dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati, minggu kemarin turut hadir dalam acara tersebut jajaran Forkompinda, pengurus Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) dan Dewan Pendidikan Kabupaten Wonogiri dan kepala sekolah serta madrasah.
Pakta Integritas ini menunjukkan komitmen jajaran Madrasah di lingkungan Kankemenag Wonogiri untuk mewujudkan pendidikan yang berkarakter dengan berlandaskan motto Prestasi Penting, Jujur yang Utama.
Wakil Bupati Wonogiri, Edi Santosa meminta insan pendidikan harus junjung tinggi integritas sehingga tidak akan terjadi kebocoran soal yang dapat di manfaatkan oleh oknum. Menurutnya, menghadapi UN, tidak hanya prestasi, namun integritas siswa juga harus dibangun dengan bagus pula.
Sedang Kepala Kankemenag Wonogiri, Subadi di temui di kantornya, Selasa (10/04) menyambut gembira penandatanganan pakta integritas tersebut, bahwa Ujian Nasional menitik beratkan pada aspek kejujuran dan karakter semoga bisa berlangsung dengan lancar dan sukses.
“Tugas kita semua mewujudkan siswa madrasah yang jujur, berprestasi, dan bermanfaat’. dan, pelaksanaannya lebih menekankan pada aspek integritas dan kejujuran. Sehingga harapannya siswa madrasah berada pada garda terdepan dalam keteladanan sikap dan itu tercermin dalam teknis proses ujian,” jelas Subadi. (Mursyid_Heri/Wul)