Kulonprogo (Humas) – Bidang Penaiszawa Kanwil Kemenag Prov. Jateng melakukan Bechmarking dan visitasi program Kota Wakaf di Kankemenag Kulonprogo, Rabu, 29 Oktober 2025. Kulonprogo merupakan salah satu dari 10 kota yang mendapatkan predikat Kota Wakaf sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 770 Tahun 2025.
Dalam kunjungan, Bidang Penaiszawa disambut oleh Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Haris Widiyanto dan tim yang kemudian menceritakan pengalaman dan tantangan dalam dunia perwakafan.
Haris menyampaikan banyak tantangan yang dihadapi, seperti halnya tukar-menukar aset tanah wakaf yang terdampak proyek strategis nasional Jalan Tol. Dimana terdapat 21 aset tanah wakaf yang saat ini masih dalam proses ruislag.
“21 terdampak tol, PSN berkewajiban mencarikan, tapi sampai saat ini belum, ini menjadi PR kami ke depannya,” jelasnya.
Ia turut bercerita pengalaman terkait proses Kick off Kota Wakaf yang pertama di tahun 2025 dengan persiapan yang cukup cepat,dengan menggandeng stakeholder terkait untuk menyukseskan acara.
Kick off Kulonprogo 5 hari persiapan, kerjasama LPPNU, CSR Bank BPD Yogya, Pemda Kulonprogo, Kickoff pertama kali di 2025 program unggulan seperti Pemberdayaan Ekonomi Umat (PEU), Kampung Zakat, Kota Wakaf, Wakaf Produktif,” ujar Haris.
Melalui dukungan banyak pihak, Kulonprogo bahkan saat ini menjadi daerah dengan proses sertifikasi tanah wakaf terbanyak dan pengumpul zakat terbesar di DIY.
Sementara itu, Kabid Penaiszawa, Imam Buchori, menyatakan terima kasih atas berbagai masukan yang disampaikan terkait tantangan pengurusan zakat dan wakaf yang dihadapi. Serta akan memastikan poin-poin diskusi yang berjalan akan diaplikasikan di wilayah Jawa Tengah.
“Istilahnya ngaji, mencari informasi yang bisa dilakukan. Terima kasih atas Ilmu barunya, mudah-mudahan menjadi amal jariyah Kankemenag Kulonprogo,” tutur Imam. (wahyu)









