Sukoharjo (Humas) – Menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara dua acara besar, MTs. Negeri 2 Sukoharjo gelar Innovation Robotic Competition (IRC) 2025 tingkat nasional dan Launching Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Acara yang berlangsung meriah dan antusias ini dibuka oleh Kepala Bagian Tata Usaha sekaligus Plt. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Wahid Arbani yang hadir mewakili Kakanwil Kemenag Prov. Jateng. Turut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukoharjo, Muh. Mu’alim dan Ketua Tim Kesiswaan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Agus Widagdo.
Innovation Robotic Competition adalah ajang kompetisi robotika bergengsi tingkat nasional yang diikuti oleh 258 peserta dari jenjang SD hingga SMA. Tujuan utama kompetisi ini adalah untuk memupuk minat, kreativitas, dan inovasi siswa di bidang robotika dan teknologi digital, Sabtu, (8/11/2025).
Dalam sambutannya, Bapak Wahid Arbani menilai pelaksanaan IRC ini sangat relevan di era disrupsi, menumbuhkan semangat belajar dan sains. “IRC bukan sekadar lomba, melainkan wujud pengembangan ilmu algoritma yang akarnya berasal dari ilmuwan Muslim Al-Khawarizmi, menjadikannya bagian dari kebangkitan Islam dalam sains dan teknologi,” ucapnya.

Selain IRC, acara ini juga menandai peluncuran Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Program ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran kritis pada siswa mengenai isu-isu kependudukan, seperti kepadatan penduduk, kesehatan reproduksi remaja, dan pembangunan berkelanjutan.
MTs Negeri 2 Sukoharjo mendapat apresiasi tinggi karena menjadi lembaga pendidikan pertama di Jawa Tengah yang bersinergi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program SSK ini. “Ini langkah nyata kerja sama lintas sektor antara dunia pendidikan dan pemerintah dalam membangun kesadaran kependudukan di kalangan pelajar,” ujar Wahid Arbani.
Kepala Kemenag Kabupaten Sukoharjo juga mengapresiasi semangat inovasi madrasah ini. Muh. Mu’alim, menekankan pentingnya pendidikan yang menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, dengan mengutip pepatah untuk mendidik anak sesuai dengan masanya.
“Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka akan hidup di masa yang berbeda dengan masa kita. Kegiatan seperti IRC ini adalah contoh nyata bagaimana madrasah menyiapkan generasi yang tanggap terhadap perubahan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman,” ucapnya.
Menyampaikan rasa bangganya, Kepala MTs. Negeri 2 Sukoharjo, Pramono berharap IRC serta SSK dapat memotivasi siswa untuk terus berinovasi sekaligus peduli terhadap lingkungan sosial di era digital.
Acara pembukaan semakin meriah dengan penampilan seni tari dan karawitan oleh siswa MTs. Negeri 2 Sukoharjo. Menunjukkan bahwa madrasah tersebut unggul tidak hanya dalam teknologi, tetapi juga aktif melestarikan seni dan budaya lokal.(Sua)










