Mustain : Kerukunan Itu Ikhtiar, Harus Diusahakan Bersama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Kerukunan itu ikhtiar, kalau tidak kita usahakan itu tidak akan terwujud. Kerukunan itu bukan entitas yang mandeg dan statis, sehingga harus diusahakan seluruh elemen masyarakat. Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad dalam kegiatan Kemah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pemkab Karanganyar dan FKUB, (06/04).

Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa hari ini, dari kemaren sampai esok bisa jadi kita aman tentram, namun siapa yang bisa menjamin itu tetap sama bulan depan dan tahun depan. Oleh karenanya Musta’in menegaskan bahwa kerukunan perlu diupayakan bersama-sama

“Kerukunan harus kita usahakan bersama dan apa yang kita lakukan saat ini dalam rangka menjaga kerukunan di Kabupaten Karanganyar,” ucap Musta’in.

Selanjutnya Kepala Kemenag mengajak peserta kemah kebangsaan untuk bersyukur atas apa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, berupa kerukunan dan hasil alam yang berlimpah. “Jangan sampai Allah mencabut nikmat yang diberikan karena kita kurang bersyukur, seperti apa yang dialami kaum Saba yang tidak dapat merawat berkah yang diterimanya, seperti diceritakan dalam Al Qur’an,” tandasnya.

Indonesia adalah negara yang berbhinneka, terdiri dari berbagai suku bangsa, etnis, adat istiadat, budaya dan agama. Keberagaman komponen bangsa ini harus bisa disikapi secara arif dan bijaksana, sehingga dapat menjadi modal untuk membangun bangsa dan negara, bukan sebaliknya.

Menghadapi perbedaan di masyarakat, yang seringkali menjadi suatu hal yang mengakibatkan masalah terhadap kerukunan antar umat beragama, Kepala Kemenag berpesan agar masyarakat, khususnya tokoh-tokoh agama di Kabupaten Karanganyar untuk mengedepankan dialog dan musyawarah.

“Coba kita perhatikan, semua perang yang ada di dunia ini diakhiri dengan perundingan dan dialog. Kalau akhirnya seperti itu, kenapa tidak kita kedepankan musyawarah saja di awal, sehingga tidak ada korban jiwa dan kesedihan yang berlarut,” ucapnya.

Di akhir pemaparannya, Kepala Kemenag mengatakan agar peserta kemah kebangsaan mewaspadai hal-hal yang dapat mengganggu kerukunan umat beragama, diantaranya adalah perkawinan beda agama, metode penyiaran agama, bantuan sosial yang berdekatan dengan keagamaan serta pembangunan tempat ibadah.

Penyelenggaraan Kemah kebangsaan tahun 2017 merupakan kemah kebangsaan yang ke IV dan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 5-7 April 2017 (Rabu-Jumat). Peserta meliputi semua pemeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha di tambah Pramuka Kwaran dan KUA, masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar mengirimkan 11 orang, sehingga total peserta yang mengikuti kemah kebangsaan berjumlah 187 orang. (ida-hd/Wul)