Perkemahan Sebagai Alat Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Kegiatan Pramuka maupun PMR merupakan proses pendidikan di luar lingkungan  sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur dan terarah yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar untuk membentuk watak peserta didik sesuai dengan dasa darma pramuka dan 7 prinsip PMR.

Melihat uraian tersebut, jelas hal ini  sangat menarik karena kegiatannya yang dilakukan di alam  terbuka. Oleh karena itu sebagai wujud dari kegiatan tersebut MAN Gombong mengadakan perkemahan di alam terbuka, tepatnya di Karang Bolong. Perkemahan ini dilaksanakan 17 s/d 19 April dengan peserta sebanyak 207, yang terdiri dari 107 anggota PMR dan 100 anggota Pramuka.

Tujuan perkemahan ini secara umum melatih peserta didik supaya dapat bekerja sama, meningkatkan ketakwaan, kemandirian, kebersahajaan hidup dan juga untuk mempererat ukhuwah (tali persaudaraan) diantara sesama manusia seperti yang di sampaikan oleh Kepala MAN Gombong H Sunaryo SPd MM dalam upacara pembukaan perkemahan.

Menurutnya dengan diadakannya kemah diharapkan peserta didik bisa survive/bertahan di alam dengan segala rintangan dan hambatan, sehingga peserta didik bisa bersatu dengan alam yang akan memberikan banyak pelajaran bagi peserta didik. Selain itu, tujuan khusus dari adanya perkemahan ini yaitu untuk melengkapi badge sebagai anggota pramuka maupun PMR yaitu badge bantara untuk pramuka dan shall untuk anggota PMR.

Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan harapannya dapat menghantarkan para peserta didiknya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Bentuk kegiatan meliputi lomba memasak, lomba game, lomba pensi, wide game, dll. Berbagai jenis perlombaan tersebut bisa memupuk mereka agar saling bekerja sama dalam satu kelompok untuk menjadi yang terbaik diantara peserta yang lain.

Mewarnai rangkaian kegiatan, salah satu ciri khas dari kegiatan perkemahan yaitu api unggun. Api unggun merupakan media yang digunakan pada zaman dahulu oleh nenek moyang kita sebagai media pertemuan untuk musyawarah, bergembira, pesta dan pembinaan. Ini juga merupakan bentuk mempererat ukhuwwah dan kerjasama panitia dalam proses pembuatannya, hal tersebut ditunjukkan ketika proses penyalaan api unggun. Panitia saling bekerja sama supaya api yang mereka nyalakan dapat menyala sehingga dapat menghangatkan anggota pramuka maupun PMR yang ada di sekitar area api unggun. Pelaksanaan api unggun berjalan dengan khidmat dengan dibina oleh Bapak Hadi Susanto.

Puncak kegiatan di tandai dengan upacara penutupan perkemahan dengan acara pemasangan tanda bantara dan shall oleh Kepala Madrasah yang menandakan bahwa mereka telah berhasil melaksanakan kegiatan perkemahan dengan baik.(kh/pt/Af)