Jaga Pancasila, Butuh Peran Aktif Seluruh Komponen

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen menggelar upacara bendera peringatan hari lahir Pancasila di halaman kantor, Kamis (1/6). Upacara diikuti oleh seluruh ASN Kankemenag serta jajaran Kemenag Kebumen meliputi kepala KUA, pengawas dan penyuluh agama Islam fungsional.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 bahwa tanggal 1 juni dijadikan sebagai Peringatan Hari Lahirnya Pancasila, sehingga kankemenag kebumen turut melaksanakan upacara bendera untuk meneguhkan komitmen agar lebih mendalami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Bertindak selaku Pembina Upacara Kepala kankemenag Kebumen Imam Tobroni yang membacakan salinan sambutan presiden Jokowi.

Jika ditelusurti dari sejarah negeri, Pancasila telah mengalami berbagai ujian dan dinamika sejarah sistem politik, mulai jaman demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, era Orde Baru hingga demokrasi multipartai di era reformasi saat ini. Di setiap jaman, Pancasila harus melewati alur peradaban yang menguji ketangguhannya sebagai dasar filosofis bangsa Indonesia yang terus berkembang.

“Harus diingat bahwa kodrat bangsa Indonesia adalah keberagaman. Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman. Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu membentuk Indonesia. Itulah ke Bhinneka Tunggal Ika-an kita,” ucap Imam Tobroni membacakan Sambutan Presiden RI.

Menurut Imam Tobroni dalam sambutannya, akhir-akhir ini banyak upaya yang mengancam kebhinekaan Indonesia. Ada sikap intoleran yang mengusung ideologi selain Pancasila dengan diperparah oleh penyalahgunaan media sosial yang banyak menggaungkan hoax alias kabar bohong.

“Oleh karena itu,  diperlukan peran aktif para ulama, ustadz, pendeta, pastor, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, jajaran birokrasi, TNI dan Polri serta seluruh komponen masyarakat untuk menjaga Pancasila,” ucapnya.

Pada momentum peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 2017 ini,  perlu reaktualisasi, restorasi atau revitalisasi nilai -nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan bangsa masa kini dan masa datang. Problema kebangsaan yang kita hadapi semakin kompleks, baik dalam skala nasional, regional maupun global, memerlukan solusi yang tepat, terencana dan terarah dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pemandu arah menuju hari esok Indonesia yang lebih baik.

Saat ini pemerintah berkomitmen untuk penguatan Pancasila, dengan diundangkannya Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila. Kita semua harus waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila.(pt/af)