081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Guru Harus Mengikuti Perubahan Dunia Pendidikan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar – Pengawas Pendidikan Agama Kristen Kabupaten Karanganyar menggelar Workshop  Desain Pembelajaran Mapel Pendidikan Agama Kristen Tingkat SD, SMP, SMA dan SMK se Kabupaten Karanganyar. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Wahyu Sari Tawangmangu ini diikuti sekitar 50-an guru mulai hari Selasa sampai Jum’at, (24-27/10).

Kepala Kemenag Karanganyar, H. Musta’in Ahmad yang menyampaikan materi tentang hambatan dan potensi peningkatan profesionalisme guru agama mengatakan bahwa seorang guru mau tidak mau harus mengikuti perkembangan zaman yang ada.

“Guru harus mengikuti perubahan yang ada dalam dunia pendidikan. Saat ini banyak fasilitas yang dapat menunjang proses belajar mengajar, dan guru agama diharap terus meningkatkan kemampuannya sehingga pembelajaran dapat lebih menarik,” kata Musta’in.

Selain itu, Kepala Kemenag juga mengatakan bahwa untuk menjadi guru profesional, ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki seorang guru sesuai PP No. 19 Tahun 2015, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial.

Sementara itu, Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso yang menyampaikan materi kerukunan, mengeksplore budaya lokal dalam menangkal intoleransi menjelaskan bahwa banyak nilai-nilai yang ada di masyarakat dapat menumbuhkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurutnya, globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang ada saat ini sedikit banyak memicu mewabahnya intoleransi yang terjadi di sekitar masyarakat.

“Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi membuat seluruh informasi dari mana pun asalnya dengan mudah bisa diakses dari dan di manapun orang sedang berada, dan efeknya adalah mewabanya fenomena intoleransi yang ada seperti saat ini,” kata Wiharso.

Untuk menjembatani hal tersebut, Kasubbag TU mengingatkan guru agama untuk melakukan penguatan budaya lokal dalam mencegah intoleransi seperti tradisi gotong royong, kerja bakti, sinoman, rewang, munjung, layatan, dan kesenian yang ada di daerah. Selain itu, pelibatan tokoh agama dan masyarakat penting untuk menciptakan kerukunan hidup umat beragama.

Selain Kepala Kemenag dan Kasubbag TU, Pengawas Pendidikan Agama Kristen, Sugiyanto dan Sri Wuryani juga mengundang narasumber dari Balai Diklat Keagamaan Semarang untuk memberikan ilmu pengetahuannya pada peserta workshop. (ida-hd/Wul)