Jadikan MTQ Pelajar Sebagai Sarana Mencintai Al Quran

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Kantor Kementrian Agama Kabupaten Cilacap bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap  menyelenggarakan acara Mushabaqoh Tillawatil Qur’an (MTQ) Pelajar  XXXII tahun 2017. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Cilacap, Akhmad Edi Susanto mewakili Bupati  Cilacap Tatto Suwarto Pamuji di Pendopo Kabupaten Cilacap , Rabu (4/10).

Kepala Bagian Kesra Setda Cilacap, Sadmoko Danardono selaku ketua panitia penyelenggara mengemukakan, maksud dan tujuan penyelenggaraan MTQ Pelajar adalah untuk menyeleksi dan mencari juara terbaik tingkat kabupaten ditunjuk mewakili lomba yang sama ke provinsi Jateng maupun Nasional. Selain itu kegiatan juga dimaksud untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan serta mendorong semangat generasi muda khususnya pelajar dalam memahami dan menghayati serta mengamalkan kandungan kitab suci Al Qur’an.

MTQ Pelajar ke-32 tahun 2017 diikuti oleh diikuti oleh 480 peserta utusan dari 24 Kecamatan se- Kabupaten Cilacap. Peserta terbaik akan mewakili ke Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan MTQ Pelajar ke-32 melombakan Cabang Tilawah dan Tartil tingkat SD/MI, SLTP/MTs, SLTA/SMK/MA, Tilawah dan Tahfidz 1 (satu) juz untuk SLTP/MTS dan 5 Juz untuk tingat SLTA/SMK/MA.

Bupati Cilacap dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Bupati Cilacap mengatakan, sesungguhnya MTQ Pelajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan seni baca sekaligus menenamkan rasa cinta Al Qur’an . Dalam pengertian umum seni baca Al Qur’an tidak saja terpancang pada cara melantunkan atau lagunya  tetapi juga cara menuturkan atau melafalkan masing-masing huruf serta cara membacanya menurut kaidah ilmu Tajwid dengan benar serta memahami artinya.

Bupati menekankan penyelenggaraan MTQ Pelajar XXXII Tingkat Kabupaten Cilacap hendaknya menjadi pondasi membentengi diri dari hal yang kurang baik dan negatif  terhadap  generasi muda sebagai dampak dari pesatnya perkembangan jaman.

“Musabaqoh tidak sekedar bermakna sebagai peneguhan syiar Islam saja, tetapi lebih jauh diharapkan menjadi barometer untuk mengukur keberhasilan pembelajaran Al Qur’an. Sehingga penghayatan dan pengamalan ajaran yang terkandung dalam Al Qur’an diharapkan terus meningkat pula ‘’ tandasnya. (mei p/bd)