Peran Strategis FKDT Pada Penguatan Pilar Kebangsaan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) merupakan wadah bagi guru-guru madrasah diniyah (madin). Sepak terjang mereka sebagai garda terdepan penentu kualitas masa depan bangsa semakin dibutuhkan. Hal ini tidak lepas dari pengaruh kuat globalisasi terhadap perubahan sikap dan mental masyarakat. Agar tidak mudah terseret arus, maka anak-anak perlu dibekali pendidikan karakter yang kuat sejak dini.

Selain menanamkan syariat, hal yang tidak kalah penting dalam agama adalah menanamkan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia) sebagai wujud hubbul wathan (cinta tanah air). Nilai-nilai keagamaan tersebut merupakan modal utama menuju terwujudnya baldatun thoyyibatun warabbun ghafur (negara yang baik dan penuh ampunan). Tentunya hal ini sangat sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia.

Sebagai tindakan nyata dalam membentengi generasi muda, maka pemerintah tidak keliru dengan menggandeng guru madin untuk mengenalkan konsep kebangsaan sejak dini. Melalui bahasa agama diharapkan penanaman nilai-nilai kebangsaan akan lebih mengena. Dan saat anak-anak menginjak dewasa, nilai-nilai tersebut akan terus tumbuh dan berkembang hingga mengakar di lubuk hati.

Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap melalui Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Subhan Wahyudi, Selasa (27/3) menanggapi kegiatan FKDT dan DPRD Cilacap baru-baru ini. Adapun kegiatan yang digelar adalah Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan.

“Jika dilihat berdasarkan sejarah, rumusan negara pancasila berasal dari para tokoh pendahulu bangsa yang sangat agamis. Ulama jaman dahulu sangatlah cerdas dalam mengejawantahkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk bagaimana mengonsep UUD 45, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tidak ada sedikitpun yang melenceng dari nilai-nilai agama. Inilah yang perlu ditanamkan kepada generasi muda agar sejak dini agar memilki rasa kebangsaan yang kuat. Sehingga dapat terhindar dari pengaruh globalisasi yang sangat dahsyat,”Katanya.

Sementara itu, Ketua FKDT Kabupaten Cilacap, Mahruri, mengaku senang karena diajak bersama-sama pemerintah menanggulangi menurunnya jiwa dan semangat kebangsaa akhir-akhir ini. Menurutnya, pengenalan empat pilar kebangsaan melalui bahasa agama akan terasa lebih mengena. Sehingga kerusakan akhlak generasi muda dapat diatasi sejak dini. Namun katanya, karena usianya masih dini, hasilnya baru akan dapat dirasakan sepuluh, dua puluh bahkan hingga tiga puluh tahun kedepan. (On/bd)