Kemenag Cilacap Bidik Juara Umum Porseni Eks Karesidenan Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Tim Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap membidik juara umum pada perhelatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Eks Karesidenan Banyumas Plus 2018.  Berdasarkan hasil keputusan rapat bersama, perhelatan bergensi tersebut akan digelar pada Sabtu mendatang (24/4) di Kompleks Surya Yudha Park Banjarnegara.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun mengatakan bahwa, ajang Porseni Kemenag tingkat Eks Karesidenan Banyumas memiliki peran yang sangat strategis. Terlebih di tahun 2018 pesertanya kembali bertambah dua, yakni Kemenag Kebumen dan Wonosobo setelah IAIN Purwokerto pada tahun lalu. Dengan kembalinya Kemenag Banjarnegara setelah rehat selama dua tahun terakhir, maka jumlah peserta yang semula empat menjadi tujuh.

“Bagaimanapun yang namanya olahraga merupakan sarana paling efektif untuk meningkatkan kualitas hubungan silaturahmi. Di ajang olahraga seluruh ASN berbaur menjadi satu tanpa ada batasan antara atasan dengan bawahan. Sehingga diharapkan hubungan kerja sama akan semakin berkualitas dan dinamis. Dengan makin banyaknya peserta, maka koordinasi dan komunikasi dalam melaksanakan tugas akan semakin bersemangat serta semakin dekat dan berkualitas,”katanya.

Ditambahkan bahwa, berdasarkan nilai positifnya, baik moral maupun spiritual yang dirasakan oleh para peserta telah mampu menarik peserta lain. Hal ini dibuktikan dengan terus bertambahnya peserta.

Sebagai langkah persiapan, tim Kemenag Cilacap mulai berlatih sejak seminggu lalu. Ketua tim Kemenag Cilacap, Subhan Wahyudi mengatakan bahwa, secara di atas kertas kualitas pemain Cilacap tidak kalah saing dengan tim Kemenag lain. Hanya memerlukan intensitas latihan yang tinggi agar dapat tercipta reflek positif pada tiap permainan.

“Berdasarkan peta kompetisi, saya membaca secara kualitas pemain dari seluruh Kemenag hampir merata. Adapun tim Kemenag Cilacap telah terbukti mampu menjadi juara umum. Setelah saya analisa lebih jauh minimnya instensitas latihan merupakan kendala utama,”katanya.(On/bd)