Dongkrak Kurban Tingkat Kabupaten, Kemenag Optimalkan Takmir Masjid Agung

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Beberapa tahun terakhir, jumlah hewan kurban di Masjid Agung Darussalam Cilacap mengalami penurunan. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengalihan alokasi hewan kurban oleh beberapa instansi. Tentunya hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Agama selaku leading sektornya. Setelah dikaji melalui pendalaman, maka dikeluarkanlah kebijakan optimalisasi takmir Masjid Agung Darussalam Cilacap.

Hal tersebut dikemukakan Pelaksana Tugas Kakankemenag Kabupaten Cilacap, Jasmin, pada acara Rapat Koordinasi Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Kamis (9/8) di Gedung Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Menurutnya, animo masyarakat terutama Dinas Instansi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Cilacap perlu direvitalisasi. Tujuannya agar kegiatan keagamaan pada lembaga pemerintahan dapat memiliki gema. Sehingga kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah akan semakin baik.

“Setiap kegiatan kurban di tingkat kabupaten selalu diumumkan kepada masyarakat luas. Tujuannya agar masyarakat mengetahui lembaga mana saja yang berperan serta. Namun beberapa tahun terkahir jumlah hewan kurban di Masjid Agung makin menurun. Berdasarkan catatan, jumlah sapi pernah hanya dua ekor. Keadaan ini menjadi catatan bagi Kemenag untuk mengembalikan ghiroh berkurban tingkat kabupaten. Salah satu langkah yang kami ambil adalah dengan mengoptimalkan peran takmir Masjid Agung Darussalam Cilacap,”katanya.

Lebih lanjut dijelaskan, Kemenag sebagai pembina Yayasan maupun Takmir Masjid Agung tidak perlu repot terjun langsung di lapangan. Pihaknya menilai, Kemenag cukup memberikan pembinaan dan pengawasan kegiatan. Dengan begitu, mereka akan menjadi aktif melakukan silaturahmi kepada para pengusaha. Sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, pihaknya merasa penting untuk memberdayakan takmir masjid agar menjadi mandiri.

Sebagai catatan, jumlah hewan kurban yang sekarang sudah masuk terdapat lima ekor sapi. Dua diantaranya berasal dari Bupati dan Wakilnya, dua lainnya bari PT S2P (Sumber Segara Primadaya) dan lainnya dari masyarakat. Berdasarkan informasi yang terhipun, jumlah hewan kurban berupa sapi masih akan terus bertambah. Sedangkan hewan kurban berupa kambing, biasanya datang pada waktu sudah menjelang hari H. Adapun permintaan daging kurban yang datang berasalah dari berbagai daerah dan organisasi. Akan tetapi untuk tahun ini, panitia akan mengutamakan masyarakat sekitar terlebih dahulu sebelum ke daerah yang jauh. (On)