081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Tingkatkan Kompetensi, PAI Non PNS Belajar Teknik Baca Kitab Kuning

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Fungsi dan peran Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS dalam pembangunan bidang keagamaan sangat strategis. Karenanya, kompetensi para penyuluh terus ditingkatkan. Salah satu hal yang perlu ditingkatkan adalah teknik membaca kitab klasik atau kitab kuning. Hal ini mengingat ktiab tersebut merupakan sumber dari ilmu fiqh.

Sebagai langkah nyata, (18-20/1) PAI Non PNS Kabupaten Cilacap mengikuti kegiatan Training Of Trainer (TOT) Metode Muallim di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Cilacap. Mereka dilatih langsung oleh KH Dawam Mu’allim bin Kunadi as-Sarangi selaku penemu metode Muallim.

Pelaksana tugas Kakankemenag Kabupaten Cilacap melalui Kasi Bimas Islam, Aziz Muslim mengatakan bahwa, pemahaman kitab kuning sangat penting. Hal ini mengingat kitab klasik merupakan sumber ilmu fiqh. Tanpa ilmu fiqh umat Islam tidak akan bisa melaksanakan ibadah dengan baik. Karenanya, untuk meningkatkan kualitas ibadah diperlukan pemahaman ilmu fiqh yang baik.

“Secara umum, masyarakat menganggap membaca kitab kuning itu sangat sulit. Di samping kebanyakan mereka memang tidak mempelajarinya, metode yang digunakan pun masih sangat rumit. Sehingga usaha menciptakan metode terus dilakukan, salah satunya metode Muallim,”Ungkapnya.

Dia berharap, dengan mempelajari metode Muallim, para penyuluh akan mampu menyebarluaskan kepada masyarakat. Semakin banyak masyarakat yang mampu membaca kitab kuning, maka akan semakin luwes pula dalam melaksanakan peribadatan.

Sementara itu, penemu metode Muallim mengatakan, metode tersebut disusun sejak 2007 di pesantren al-ma’rifah Kota Bontang, Kalimantan Timur. Kala itu dia mendapati banyak santri yang mengeluh beratnya belajar tata Bahasa Arab (nahwu dan shorof) dari sejumlah kitab yang ada. Sehingga dia menciptakan metode yang lebih praktis untuk cepat baca kitab kuning.

Menurutnya, metode ini lebih menekankan pada pemahaman, daripada menghafal nadhom. Metode disusun secara komprehensif mengumpulkan semua bab di dalam ilmu nahwu dan shorof beserta awaamil, dilengkapi dengan mufrodat (kosa kata), dan latihan i'rob.

Pada 2017, Metode Muallim mengalami banyak peyempurnaan. Terutama setelah Muallim Center mengajarkannya di berbagai daerah di nusantara, mulai dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung dan lainnya. (On/bd)