Panut : Pendidikan Karakter Yang Baik Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat Terhadap Madrasah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Demikian disampaikan Kepala Kankemenag Kab. Kebumen dalam sambutaanya saat acara pisah sambut Kepala MAN 4 Kebumen kamis (28/01). Acara yang dilaksanakan secara sederhana itu dihadiri oleh Forkompimcam Kecamatan Gombong, Kepala Kankemenag, Kasubbag TU dan guru karyawan MAN 4 Kebumen.

Menurut Panut kecamatan Gombong memiliki keragaman yang begitu banyak, tidak hanya masalah adat istiadat atau budaya, tetapi juga termasuk masalah agama. Walaupun mayoritas penduduknya memeluk agama Islam, ada beberapa agama dan keyakinan lain yang juga dianut penduduk di sini. Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu adalah contoh agama yang juga tidak sedikit dipeluk oleh warga Gombong.

Kemajemukan dan keberagaman yang ada di sini (Gombong) inilah yang justru membuat kita harus bersatu padu mengembangkan Pendidikan di MAN 4 Kebumen agar lebih maju dan dipercaya masyakat. “ Selain mengajar Guru juga harus mampu menjadi agen moderasi, rangkul dan ajak mereka yang paham agamanya tidak sesuai dengan ajaran yang sebenarnya,” ajak Panut.

Disampaikan, dalam rangka mengenalkan madrasah agar lebih bisa diterima masyarakat, terutama di lingkungan sekitarnya, warga madrasah (guru/karyawan/siswa/siswi) harus bisa menjadi panutan dan contoh yang baik. Masyarakat akan percara dan menaruh kepercayaan nantinya terhadap madrasah kita. “Maka selain pelajaran umum, Pendidikan karakter yang baik seperti sopan santun, kejujuran, tanggung jawab dan disiplin juga menjadi sangat penting dalam upaya ini,” tandasnya.

“Harapannya seluruh warga MAN 4 Kebumen bisa menjadi contoh yang baik dalam pengamalan ajaran agamanya (Islam) baik dalam lingkungan Madrasah, lingkungan tempat tinggalnya dan yang paling utama adalah di lingkungan sekitar madrasah,” ucap Panut.

Menyinggung pergantian Kepala Madrasah yang sebelumnya dijabat Pak Sunaryo dan sekarang dipegang Pak Siswanto, beliau yakin keduanya adalah sosok yang tepat, keduanya adalah orang yang berprestasi. “Setiap orang punya tipe sendiri, setiap Kepala madrasah punya cara dan metode sendiri – sendiri untuk memajukan madrasahnya,” pungkasnya.(fz/qq).