081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Panut : Moderasi Itu Bukan Hanya Milik Agama Islam Tapi Milik Semua Agama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Kepala Kankemenag Kabupaten Kebumen H. Panut menghadiri kegiatan Tatap Muka FKUB Guna Meningkatkan Soliditas Polri Dengan Tokoh Agama Di Kebumen Kamis (11/02). Kegiatan yang diprakarsai oleh Polres Kebumen ini dihadiri 20an peserta yang merupakan pengurus FKUB dan beberapa tokoh agama. Kegiatan dilaksankan di Rumah Makan Ari 2 JL. Lingkar Selatan Kebumen dengan tetap mematuhi disiplin protocol kesehatan.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kankemenag H. Panut menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada segenap pengurus FKUB Kebumen atas peran serta dan tindakan nyatanya ikut mendukung dan menjaga kondusifitas Kamtibmas dan kerukunan umat beragama di Kabupaten Kebumen.

Lebih lanjut Kepala menyampaikan bahwa yang terpenting dan paling utama adalah menjaga kerukunan dan soliditas di internal umat seagama. Menurut dia kadangkala yang memunculkan problematika justru malah internal umat seagama.

“Lalu bagaimana cara meminimalisirnya ? Menurutnya adalah dengan terus mengedepankan moderasi dan menjaga toleransi umat beragama,” katanya.

Dijelaskan, moderasi adalah jalan tengah, tidak ekstrim kiri dan tidak ekstim kanan, sebuah pandangan atau sikap yang selalu mengedepankan pertengahan dalam mengambil sikap terhadap disvaritas atau perbedaan yang ada di masyarakat. Bersikap dengan senantiasa berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan.

“Moderasi itu bukan hanya milik agama Islam, tapi milik semua agama. Oleh karenanya dalam kesempatan ini Saya minta tolong untuk semua agama apapun, kuatkan akidah dan keyakinan yang sudah betul – betul diikuti, sehingga tidak mudah terganggu oleh adanya akidah – akidah lain,” tandasnya.

“Untuk memunculkan adanya moderasi beragama perlu dikembangkan adanya  saling silaturahmi, dengan silaturahmi paling tidak menjadi kenal. Dan dengan perkenalan itu akan mendukung adanya sifat saling menghargai. Maka setelah semuanya saling menghargai, toleransi umat seagama dan beragama akan terbangun secara otomatis,” pungkasnya.(fz/qq)