Di Era Disrupsi dan Pandemi, Guru Harus Lebih Kreatif dan Inovatif

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kebumen – Di era disrupsi  dan pandemi seperti sekarang ini,  masa di mana terjadi inovasi dan perubahan secara masif, termasuk perubahan  teknologi yang semakin canggih ini, guru dituntut untuk memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif membuat dan mendesain pembelajaran agar lebih menarik dan diminati peserta didik.

Menyikapi hal tersebut, Kamis, (10/02) bertempat di MI Plus Jaryul Ulum Kuwarasan, Kelompok Kerja Madrasah ( KKM ) “Buku” Buayan Kuwarasan dan Adimulyo mengadakan kegiatan Workshop Strategi dan Model Pembelajaran Abad 21.

Kegiatan diikuti oleh 120 guru dan tenaga pendidik dari 13 madrasah di KKM Buku. Hadir sebagai narasumber Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen H. Ibnu Asaddudin, dan Pengawas Pembina dari Pokjawas Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kebumen Hayat Solihanto serta dosen IAINU Kebumen sekaligus sebagai fasilitator madrasah penggerak Maryanto.

Mengawali sambutannya sekaligus membuka kegiatan Ibnu Asaddudin Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen kembali mengingatkan bahwa guru yang baik adalah yang banyak bicara, guru yang bagus yang banyak menerangkan,  guru yang hebat yang mendemonstrasikan, tetapi guru yang agung adalah yang mampu memberikan inspirasi.

“Maka agar bisa memberikan inspirasi dan menamkan karakter yang baik kepada peserta didiknya, seorang guru harus bisa menjadi panutan dan teladan bagi peserta didiknya,” Ujar H. Ibnu.

Dan di zaman yang serba digital seperti sekarang ini lanjut Ibnu, untuk bisa memberikan inspirasi dan menjadi teladan  bagi peserta didiknya, guru dituntut untuk bisa mengimbanginya dengan berbagai kompetensi dan keahlian, seperti membuat dan mendesain pembelajaran yang bervariasi, menarik agar diminati peserta didik.

“Bisa juga guru membuat konten video kreatif sebagai bahan pengajaran,” imbuhnya.

Sementara itu,  narasumber lainnya Maryanto dalam materinya ia menegaskan bahwa strategi dan model pembelajaran yang selama ini dilaksanakan sejatinya masih bisa digunakan  dengan menambahkan trik atau fitur fitur baru yang desesuaikan dengan jaman.

“Perubahan jaman yang serba digital diperlukan perubahan kompetensi yang diperlukan. Guru sebagai motor perubahan di lingkungan pendidikan harus bisa merubah paradigmanya tentang pendidikan,” tuturnya.(fz/bd).