Karanganyar – Yayasan Sudirman Kab. Karanganyar yang terdiri dari 30 RA Sudirman, 24 MI Sudirman, 4 MTs Sudirman, mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor), Rabu, 23 Maret 2022 di Green Resto Karanganyar.
Kepala Kantor Kemenag Kab. Karanganyar, Wiharso berkesempatan membuka rakor menyampaikan apresiasinya kepada para pengurus Yayasan Sudirman yang telah bersinergi di Dunia Pendidikan khususnya di Madrasah di Kab. Karanganyar.
“Rakor ini menjadi bukti bahwa Yayasan Sudirman sampai saat ini masih eksis dan terus berkarya di tengah masyarakat, khusunya Karanganyar. Dan rakor ini merupakan wadah untuk mengevaluasi kegiatan Yayasan Sudirman dalam rangka membuat perencanaan pendidikan di era revolusi industri 4.0. Karena Tantangan di dunia pendidikan pada era revolusi industri 4.0 ini bukan hanya menjadi masalah bagi guru, namun juga bagi pemangku kebijakan, dimana salah satunya adalah berdampak pada metode pembelajaran, agar dapat meningkatkan kualitas lulusan yang mempunyai kompetensi dan daya saing,” tutur Wiharso.
Lebih lanjut Wiharso berharap, seluruh peserta rakor dapat memberi kontribusi kepada masyarakat melalui madrasahnya masing-masing.
“Dengan menjadi pendidik yang profesional, memiliki kompetensi dan keahlian di bidangnya, memiliki kinerja yang baik, berkualitas dan bertanggung jawab dalam mengajar, mendidik dan membimbing dalam membentuk karakter siswa. Karenanya pendidikan saat sekarang adalah berbasis Revolusi Industri 4.0 adalah seluruh awak pendidikan mengetahui/ mengenal teknologi,“ lanjutnya.
“Semoga di rakor kali ini, Tata kelola sarana dan prasarana Yayasan Sudirman di dunia pendidikan dapat mejadi kiblat bagi Yayasan Pendidikan yang lain,“ ujarnya.
“Rapat koordinasi dan evaluasi kerja yayasan ini dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi yayasan selaku pengelola sekolah untuk dijadikan acuan dalam mengambil kebijakan selanjutnya, Saya sangat berharap kepada Yang terhormat bpk ibu pengurus Yayasan Sudirman di Kab. Karanganyar ini agar Kesejahteraan para pendidik dan tenaga kependidikan terutama yang masih honorer dan belum bersertifikasi agar diberikan gaji yang layak dan cukup agar semakin barokah Yayasan Sudirman ini,,aamiin,“ pungkas Wiharso.
Diakhir Sambutannya Wiharso tidak lupa menyampaikan 7 Program terkait moderasi beragama, Ada empat indikator utama moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, anti kekerasan, toleransi, dan menghargai kearifan lokal (local wisdom). Wajah Indonesia ke depan akan ditentukan sukses tidaknya implementasi moderasi beragama, yaitu corak beragama yang mengambil jalan tengah (tidak ekstrem kanan dan ekstrem kiri).(ida/sua)