Kebumen – Salah satu pondok pesantren di kabupaten Kebumen yang memiliki trade-mark Pesantren Wirausaha (Pondok Entrepreneurship) adalah Pondok pesantren “Nurul Hidayah” (PPNH) yang terletak di Desa Bandung, Rt. 04 Rw. 02 Kecamatan/Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah. Secara resmi Pondok Pesantren Nurul Hidayah berdiri sejak tahun 1992 M didirikan oleh beliau K. H. Kholawi Mahasin Al Maghfurlah.
Sebagai informasi, desa Bandung sendiri adalah merupakan sebuah desa yang sudah sangat lama dan turun temurun dikenal sebagai sentra kerajinan peci di kabupaten Kebumen. Hampir separuh lebih penduduknya bergantung pada kerajinan peci tersebut. Ada yang jadi pengusaha, buruh jahit, bahkan ada yang hanya mengandalkan sebagai marketingnya.
Selasa, (14/06) sebanyak tiga puluh empat (34) orang terdiri dari santri, pengurus dan pengasuh dari tujuh belas (17) pondok pesantren se Kuonprogo Yoyakarta melakukan kunjungan ke ponpes Nurul Hidayah. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kulonprogo Muh. Fauzi.
Menurut Muh Fauzi, kunjungan ini adalah sebagai tindak lanjut dari Bimbingan Teknis Pengembangan Jiwa Enterpreneurship Santri Pondok Pesantren yang telah dilaksanakan oleh Kemenag Kulonprogo beberapa waktu lalu.
“Sebenarnya kurang pas kalau kami melakukan study banding, lebih tepatnya kami ingin study tiru apa yang sudah berhasil dikembangkan di sini, karena sebetulnya rata – rata popes di daerah kami belum memiliki unit usaha,” katanya.
“Perlu juga kami sampaikan, bahwa kami yang hadir dari Kulonprogo adalah dalam rangka ingin belajar masalah kemandirian pondok pesantren yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama,” ungkap Muh. Fauzi.
Rombongan diterima langsung oleh pengasuh ponpes Nurul Hidayah Romo Ky. Abdul Haq Kholawi dan Gus Alanul Maki beserta para Nyai di aula ponpes. Setelah ramah tamah tamah sebentar di aula, rombongan kemudian diajak oleh beberapa pengurus untuk mengunjungi unit – unit usaha yang dikembangkan oleh Ponpes Nurul Hidayah Bandung diantaranya yaitu : 1. unit usaha pembuatan peci, 2. unit usaha pembuatan tempe, 3. unit usaha pembuatan tahu, 4. Unit usaha air minum isi ulang, 5. Peternakan dan angkringan santri.
Mengunjungi unit – unit usaha tersebut, rombongan Kemenag Kulonprogo tampak antusias dengan mengajukan beberapa pertanyaan mulai dari bahan baku, proses pembuatan dan pemasarannya. Bhkan ada salah satu diantara peserta study banding yang tak segan – segan untuk mencoba praktik ikut mengemas peci.
Tampak hadir ikut mendampingi rombongan, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Kebumen H. Makruf Widodo dan humas Kemenag.(fz/rf).