Semarang (Humas) – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama ( Kemenag ) dituntut harus bisa menjadi penggerak penguatan moderasi beragama di dunia digital. Ikhtiar penguatan moderasi beragama tidak bisa hanya dilakukan dengan cara-cara konvensional, misalnya melalui seminar atau diklat tatap muka.
Saat ini dinamika sudah berubah karena kontestasi banyak terjadi di dunia maya.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi mewariskan disrupsi informasi.
Sebab, dunia digital sudah menyajikan narasi keagamaan yang bebas akses. Kemudian, kerap kali dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyuburkan konflik dan menghidupkan politik identitas.
Media digital saat ini juga menjadi komoditas baru dalam menyebarkan ideologi keagamaan. Sebab, dengan melalui narasi digital mampu membentangkan cara kehidupan yang sebelumnya tak pernah terbayangkan.
Dalam hal ini Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad hadi sebagai narasumber penguatab moderasi beragama pada Pelatihan Reguler Periode III yang diselenggaakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang, Ia berharap ASN di Jateng dapat konten -konten yang menarik dan informatif
“Sebagai ASN harus mampu mengisi ruang digital dengan konten-konten moderasi beragama yang menarik dan tetap informatif di ruang media sosial,” tuturnya. (D/Rf)
