Banjarnegara – Pengurus FKPAI (Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam) se Kabupaten Banjarnegara mengadakan pertemuan rutin bulanan bertempat di Cafe Gedong Kopi Karangkobar, pada Selasa (01/08/23).
Hadir pada Kegiatan ini Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas), ketua kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten Banjarnegara, Kepala KUA Karangkobar, Pengurus FKPAI tingkat Kabupaten, ketua FKPAI tingkat kecamatan, serta sebagian Penyuluh Fungsional.
Kepala KUA Karangkobar, H. Wahid Saifudin dalam sambutan menyampaikan terkait Kinerja dan juga posisi Penyuluh jelang tahun politik.
“Menjelang pemilu, tahun politik semua Penyuluh harus netral. Agar penyuluh memberi keteladanan, empati, saling menghormati, dan ikut menjaga kerukunan,” tuturnya
“Meski preferensi politik masyarakat berbeda-beda, penyuluh agama harus membimbing masyarakat agar tetap menjaga harmoni dan tidak terpecah belah. Karena mempertajam perbedaan politik hanya akan menghabiskan energi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam, H. Ali Mustofa pada kesempatan ini mengingatkan dan memotivasi para Penyuluh untuk terus sukseskan program SEHATI, “ Penyuluh Agama semuanya baik Non PNS ataupun penyuluh Fungsional ayo untuk lebih giat lagi sukseskan program Sertifikasi Halal Gratis (SEHATI) agar program Kementerian ini bisa mencapai target 2023 untuk 1 juta kuota bagi pelaku usaha mikro kecil (UMK),” katanya.
“Selain itu Penyuluh juga punya tugas untuk mewujudkan keluarga sakinah melalui bimwin cantin (bimbingan perkawinan calon pengantin) ataupun bimbingan penyuluhan pada majelis taklim binaan, terlebih setelah bulan lalu mengikuti pelatihan keluarga sakinah. Di tahun 2023 ini masih ada jadwal Bimwin Klasikal di bulan Oktober untuk KUA revitalisasi,” terang Ali.
“Penyuluh Agama memegang peran yang sangat penting untuk menyampaikan program Kementerian Agama dalam melaksanakan visi misinya, oleh karenanya para penyuluh harus sungguh-sungguh mencintai pekerjaannya sehingga hasil kegiatan kepenyuluhannya bisa berkah dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa di era digital, para penyuluh agama juga harus bisa memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan dakwah, apalagi sekarang semua serba digital, maka konten-konten dakwah, konten layanan KUA harus lebih dibuat secara masif dan terus menerus agar peran penyuluh agama semakin nyata dan dirasakan masyarakat. Ali juga mengajak para penyuluh untuk mengikuti Lomba Moderasi Beragama melalui media sosial Tiktok.
Nasirin, ketua Pokjaluh Banjarnegara dalam sambutan menyampaikan terkait kinerja dan KOMPETENSI Penyuluh, “ insya Allah dalam waktu dekat teman-teman penyuluh yang telah lolos PPPK akan menerima SK, dimungkinkan tempat tugas tidak sesuai tempat tugas saat ini. Saya berpesan untuk selalu semangat melaksanakan tugas dan terus meningkatkan kualitas dan kompetensi diri sebagai penyuluh,” jelasnya.
“Penyuluh Agama memegang peran yang sangat penting untuk menyampaikan program Kementerian Agama dalam melaksanakan visi misinya, oleh karenanya para penyuluh harus sungguh-sungguh mencintai pekerjaannya sehingga hasil kegiatan kepenyuluhannya bisa berkah dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkasnya. (dr/rf)