Kementerian Agama Terima Kunjungan Badko LPQ Kota Semarang

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Semarang (Humas) – Rabu (20/09/2023), Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Ahmad Farid, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan pondok Pesantren (Kasi PD. Pontren), Tantowi Jauhari, menerima kunjungan Ketua Umum Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan Alquran (Badko LPQ) Kota Semarang, Dr. Bahrul Fawaid, yang hadir didampingi Ketua 1 Ustadz Moch. Dimyati, Bendahara Ustadz Abdul Halim, dan perwakilan Unit Sosial Ustadz Abdul Jawad RD dan Ustadzah Ariyani, di kantornya yang berlokasi di Jl. Untung Suropati, Kel. Kalipancur, Kec. Ngaliyan.

Dalam kesempatan itu, Ahmad Farid menyampaikan, saat ini adanya pergeseran penempatan keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak dikarenakan kesibukan orang tua. “Dulu, keluarga merupakan pendidikan agama pertama bagi anak-anaknya, sekarang mulai bergeser, karena orang tua sekarang fokus dalam bekerja sehingga jarang sekali memperhatikan tumbuh kembang langsung pendidikan agama anak-anak mereka,” tuturnya.

Ia berujar, kunjungan ini merupakan kesempatan baik, karena Kemenag berharap adanya sinergitas dengan Badko LPQ Kota Semarang dalam upaya memberikan penanaman nilai karakter kebangsaan kepada generasi penerus bangsa. “Kunjungan ini adalah kesempatan baik, hal ini juga mendorong bagaimana Kemenag ingin menggandeng lembaga pendidikan keagamaan khususnya Badko LPQ, dalam memberikan pendidikan penanaman nilai karakter kebangsaan,” ujarnya.

Menurutnya, LPQ merupakan lembaga pendidikan yang efektif dalam pembentukan karakter anak. “Pemberdayaan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terbatas dalam jam pembelajaran yang terbatas pula, harus dikuatkan dengan pendidikan keagamaan pada pendidikan non formal seperti LPQ,” ungkap Farid.

Farid berharap, kolaborasi antara Kemenag dan Badko LPQ Kota Semarang tidak hanya sebatas kegiatan kedinasan, namun menjadi mitra dalam segala aspek. Ia pun menyampaikan apresiasi dengan adanya sistem database pendataan asatidz dan santri yang telah dilakukan oleh Badko LPQ Kota Semarang. “Data ini sangat membantu Kemenag dalam mengindentifikasi keberadaan lembaga. Kami berharap, Kemenag akan terus menjadi rumah bagi LPQ,” tandasnya.

Pada bagian lain, Dr. Barul Fawaid mengatakan, Badko LPQ Kota Semarang menjadi percontohan bagi lembaga pendidikan non formal bagi kabupaten/kota se-Jateng. “Pendataan yang sudah berbasis digitalisasi, by system, menjadikan Badko LPQ Kota Semarang sebagai percontohan bagi lembaga pendidikan non formal di Jawa Tengah,” urainya.

Bahrul Fawaid dengan tegas mengatakan, akan melakukan penghapusan data sebagai penerima bisyaroh, kepada beberapa Taman Pendidikan Alquran (TPQ) yang tidak memiliki tanda daftar.

Ia menambahkan, bagi LPQ yang tidak lengkap dalam melakukan pemutakhiran data kuota bisyaroh, akan dibagikan secara proporsional, termasuk LPQ atau asatidz yang tidak aktif mengikuti kegiatan seperti, pembinaan, ujian, wisuda, Festival Anak Soleh Indonesia (FASI), maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

“Sampai sekarang organisasi Badko LPQ juga telah memiliki keanggotaan kurang lebih 1380 lembaga, terdiri dari 5.080 pengajar dan 72.815 santri di tahun 2023, yang semuanya itu bisa di akses melalui website badko dengan sistem informasi keanggotaan Badko LPQ Kota Semarang (SIGAP),” terang Bahrul.

Tak lupa, dalam kunjungannya itu, Bahrul menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Semarang yang  memperhatikan keberadaan LPQ, dengan apresiasi bisyaroh yang diterima para pengajar. “Tentu ini sangat dirasakan manfaatnya, terlebih menjadikan lecutan semangat dalam mendidik para santri ataupun murid TPQ, dengan menanamkan nilai-nilai akidah yang dilandasi rasa cinta tanah air dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang sejalan dengan visi Badko LPQ Kota Semarang,” bebernya.

Bahrul mengatakan, Badko LPQ tidak hanya berperan di bidang pendidikan keagamaan tapi juga sosial dan ekonomi kreatif. Ia menyampaikan, di beberapa kesempatan, Badko LPQ Kota Semarang sudah bergerak membantu korban bencana seperti korban Semeru, korban banjir Semarang Utara, dan korban gempa bumi Cianjur, melalui unit sosial.

“Sementara di bidang ekonomi, kami sudah memiliki UMKM binaan yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan berbagai latar belakang usaha yang digeluti para asatidz TPQ,” ungkapnya.

Tidak hanya itu Badko LPQ juga memiliki unit sayap diantaranya, Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Alquran (LP3Q), Pusat Konsultasi Bantuan Hukum (PKBH), Unit Pemberdayaan Ekonomi Badko LPQ (UBED), dan Unit Sosial.(Nba/bd)