Kota Semarang (Humas) – 24 Lembaga Pendidikan Alquran (LPQ) di Kota Semarang, menerima SK Ijin Operasional dari Kemenag yang diserahkan langsung oleh Kakankemenag Kota Semarang di aula kantor setempat yang berlokasi di Jalan Untung Suropati Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan Kota Semarang, Senin (02/10/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Sosiliasi EMIS, SIMBA, dan SIKAP yang diselenggarakan oleh Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD. Pontren).
Dalam sambutannya, Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kota Semarang mengatakan, kehadiran LPQ di Kota Semarang diharapkan bisa membantu orang tua dalam memberikan pendidikan agama dan keagamaan kepada putra-putrinya. “Fenomena saat ini, orang tua berfokus pada mencari nafkah untuk keluarga dan anak-anaknya. Berangkat pagi pulang sore bahkan malam, sehingga tidak memiliki waktu untuk mendampingi putra-putrinya dalam mendalami atau belajar Alquran. LPQ menjadi pilihan bagi orang tua untuk bisa melakukan pendampingan, bimbingan, agar anak-anak ini bisa membaca dan menulis Alquran dengan baik, dan tidak hanya itu, juga memiliki pemahaman agama yang lebih baik,” tuturnya.
Ia mengungkapkan dilematika orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah umum, karena memiliki keterbatasan waktu dalam belajar agama. “Bagi anak-anak yang menuntun ilmu di madrasah atau di sekolah Islam mungkin tidak menjadi masalah manakala orang tuanya sibuk, tidak bisa mendampingi putra-putrinya belajar agama, karena di sekolah/madrasahnya sudah mendapatkan pembelajaran dengan jumlah jam tatap muka yang mencukupi. Tetapi bagi anak-anak yang menempuh pendidikan di sekolah umum, tentu hal ini menjadi tantangan tersendiri, karena dalam seminggu kemungkinan anak-anak hanya memperoleh pelajaran pendidikan agama dengan tatap muka langsung sebanyak 2-4 JTM, tentu sungguh sangat minim untuk bisa mewujudkan generasi yang islami,” ujarnya.
Kepada lembaga pendidikan non formal tersebut, Ahmad Farid menitipkan pesan, LPQ dikelola secara profesional, dan bisa mengambil peran dalam mewujudkan generasi yang memiliki kecerdasan spiritual dan berakhlak mulia. “Untuk itu, kami mengimbau agar LPQ bisa membuat semacam kurikulum, sehingga santri-santri ini memiliki bekal yang cukup dalam mengarungi kehidupan yang sesungguhnya, tidak hanya belajar baca tulis Alquran, tetapi juga fikih, akidah, akhlak, sejarah kebudayaan Islam, dan pendidikan agama Islam lainnya,” tandasnya.(Nba/bd)