Respon Isu Aktual Penyelenggaran Ibadah Haji, Kemenag Jateng Siapkan Strategi Komunikasi Terbaik

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Sukoharjo (Humas) – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng Musta’in Ahmad dengan tegas tekankan bahwa strategi komunikasi yang baik sangat diperlukan untuk merespon isu-isu aktual di masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Prov. Jateng, Jumat (19/7/2024) yang dipandu Kepala Bidang PHU Fitriyanto selaku moderator.

Menengok isu aktual yang beredar, maka perlu mengamplifikasi capaian penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445 H/ 2024 M. Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo berserta seluruh Pranata Humas Kemenag Jateng bergandeng tangan menceritakan pelayanan haji yang ramah lansia dan riang gembira.

“Prestasi-prestasi yang telah dilakukan perlu dimunculkan, diamplifikasi ke ruang publik yang lebih luas. Tidak cukup di media internal Kemenag namun media mainstream juga,” tutur Musta’in di hadapan Kabid, Pembimas Kanwil, 35 Kepala Kemenag Kabupaten/Kota se-Jateng yang didampingi Kasi PHU-nya masing-masing.

Memaksimalkan media sosial yang dimiliki, baik Kanwil maupun Kemenag Kabupaten/Kota se-Jateng menjadi fokus lini di masa kini. Selain itu, koordinasi dan konsolidasi dengan teman-teman media mainstream juga harus terus diperkuat. Sebab kecepatan dalam merespon isu membantu masyarakat mendapatkan jawaban faktual dan aktual, resmi dari Kementerian Agama.

Lanjutnya, Kakanwil juga ingatkan bahwa konten-konten testimoni penyelenggaraan ibadah haji harus berbobot dan tak perlu rekayasa. “Testimoni jemaah penting, namun tambah bobotnya dengan testimoni dari KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), pemuka agama atau tokoh masyarakat. Testimoni tanpa rekayasa akan jadi nilai interest bagi masyarakat,” imbuhnya.

Kian hari Kementerian Agama senantiasa berupaya agar setiap pelayanan jadi prestasi di hati umat. Persoalan umat jadi tamparan keras bagi Kementerian Agama untuk berbenah. “Janganlah menutup kebencian dengan kebencian, namun dengan kebaikan,” pesan Kakanwil. (PS/BEL)