
Wajo (Humas) – Kafilah Jawa Tengah kembali menunjukkan kiprahnya dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Tahun 2025. Pada cabang Debat Bahasa Inggris, tim putri Jawa Tengah berhadapan dengan kafilah Kalimantan Timur, sedangkan tim putra beradu argumen dengan kafilah Sulawesi Selatan.
Tema yang diangkat dalam sesi debat kali ini berfokus pada isu-isu aktual di dunia pesantren. Tim putri membahas topik “Pengaturan Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren”, sementara tim putra mendebatkan tema “Integrasi Kurikulum Fiqh Lingkungan di Pesantren Berbasis Kitab Turats”.
Dalam jalannya debat, para peserta tampil percaya diri dengan argumentasi yang runtut dan fasih berbahasa Inggris. Salah satu cuplikan pernyataan tim Jateng putra menyampaikan:
“By integrating environmental fiqh into the pesantren curriculum based on turats, we prove that Islamic tradition is not only about the past, but also about responding to today’s global crisis.”
(Dengan mengintegrasikan fiqh lingkungan ke dalam kurikulum pesantren berbasis turats, kita membuktikan bahwa tradisi Islam bukan hanya soal masa lalu, tetapi juga tentang merespons krisis global masa kini).
Sementara tim putri menegaskan pentingnya perlindungan di lembaga pendidikan Islam:
“Pesantren must be a safe place. Preventing sexual violence is not an intervention, but a way to protect the dignity of pesantren itself.”
(Pesantren harus menjadi tempat yang aman. Pencegahan kekerasan seksual bukanlah intervensi, melainkan cara untuk menjaga martabat pesantren itu sendiri).
Usai pelaksanaan debat, tim Kafilah Jawa Tengah berkesempatan untuk berfoto bersama ibu Menteri Agama RI Hj. Helmi Halimatul Udhma. Momen ini menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta untuk terus memberikan penampilan terbaik dalam setiap cabang musabaqah. (RK)
