Semarang – Madrasah harus dapat menjadi wadah yang mampu mendidik anak agar dapat menjadi siswa masa depan dengan modal pinter, bener dan kober. Pinter artinya menguasai Iptek (ilmu pengetahuan) yang didasari Imtaq (iman dan taqwa). Bener artinya menyandarkan pola tingkah laku lahir dan batin kepada ajaran agama serta sanggup melaksanakan kejujuran, janji, sikap tolong menolong, dan amar ma’ruf nahi munkar. Sedangkan kober artinya peduli pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, yakni menjadi teladan bagi masyarakat sekitar.
Ungkapan tersebut disampaikan Kepala MTsN 1 Kota Semarang Mudlofir pada kegiatan Haflah Akhirussanah wisuda siswa kelas IX, Kamis (25/05). Selanjutnya kepada siswa kelas IX ia berharap agar selepas dari MTsN 1, sebagai alumni masih tetap selalu mengingat nasihat guru, menjaga iman dan taqwa sebagai benteng diri di tengah arus globalisasi.
Acara Haflah Akhirussanah dengan tema Menuju Pendidikan yang Berkuaitas dan Berkarakter, dihadiri oleh sekitar 700 orang terdiri dari pengurus Komite, guru, pegawai, orang tua/ wali murid, alumni, dan tokoh masyarakat Kota Semarang. Kepala Madrasah menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap civitas akademika, komite, tenaga pendidik dan kependidikan serta orangtua/ wali murid MTs N 1 Kota Semarang yang selama 3 (tiga) tahun telah bersama-sama membimbing, mendidik dan memberikan ilmu untuk mencerdaskan putra-putri agar menjadi pribadi yang berakhlakul karimah dan unggul dalam prestasi. Kepala Madrasah secara resmi menyerahkan kembali siswa-siswi kepada orangtua/ wali murid untuk dididik dan disekolahkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pada kesempatan tersebut Kamad memberikan penghargaan uang pembinaan kepada siswa kelas IX yang memperoleh hasil terbaik peringkat 1 -10 nilai USBN dan UAMBN. Penghargaan juga diberikan kepada siswa berprestasi dalam lomba Ajang Kreatifitas Seni dan Olahraga Madrasah (AKSIOMA) tingkat Kota Semarang yaitu Hadroh putra dan putri (juara 1), kaligrafi pa (juara 2), kaligrafi pi (juara 1), MTQ pi (juara 2), MTQ pa (juara 3), tenis meja pi (juara 2) dan bulu tangkis pa (juara 1).
Ketua Komite Isdiyanto mewakili wali murid siswa kelas IX menyatakan menerima kembali putranya yang selama 3 tahun telah dididik, dibimbing dan diberikan ilmu agama. Ia berharap kelak dapat menjadi anak yang sholeh dan sholehah. “Kami meyampaikan terima kasih tak terhingga kepada seluruh komponen madrasah dari kepala madrasah sampai petugas kebersihan yang telah bahu membahu menggulowentah anak kami selama 3 tahun dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,” ujarnya.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dipandu oleh KH. Asmunif dilanjutkan saling bersalaman sebagai tanda ucapan terimakasih dan perpisahan para siswa dengan hadirin. Beberapa siswa tak kuasa menahan tangis, karena haru berpisah dengan bapak/ ibu guru.(mjk-ch/gt)