Rembang – Minat masyarakat untuk memakmurkan masjid dan musholla dari waktu ke waktu dinilai semakin berkurang. Masyarakat, khususnya remaja lebih cenderung memilih kegiatan yang bersifat hedonis, sementara minat terhadap kegiatan keagamaan cenderung terabaikan.
Demikian dikemukakan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Atho’illah dalam Dialog Interaktif Ramadhan 1438 H yang digelar oleh Radio NUR FM Rembang bekerjasama dengan LDNU Kabupaten Rembang dan Kankemenag Kabupaten Rembang. Siaran ini berlangsung pada Kamis sore (14/6). Atho’illah didampingi oleh moderator Ustadz Asrof Masruf Dafaq dan Asy’ari.
Atho’illah menyampaikan keprihatinan terhadap fenomena tersebut. Menurutnya, telah terjadi keterputusan generasi pendahulu dan generasi sekarang. “Orang-orang pendahulu yang menjadi takmir masjid begitu bersemangat untuk ngrumati masjid, nguri-nguri masjid, sehingga masyarakat dapat melihat syiar masjid. Namun sekarang, generasi penerus, utamanya remaja tidak banyak yang berminat untuk meramaikan dan memakmurkan masjid,” urai Atho’illah.
Atho’illah mengatakan, perlu adanya inovasi untuk kembali meramaikan masjid. Sesuai dengan fungsinya, masjid atau musholla dapat digunakan sebagai pusat kegiatan keagamaan, perkonomian, sosial, kesehatan, dan lainnya.
Atho’illah memaparkan, takmir masjid perlu memikirkan bagaimana cara untuk kembali memunculkan fungsi masjid, baik secara kelembagaan, administrasi, dan fisik. Kegiatan keagamaan perlu ditingkatkan, bukan saja untuk sholat, namun untuk pengajian, kajian agama, pendidikan, dan lainnya. Juga untuk pusat perekonomian, misalkan dengan pembentukan koperasi atau pertokoan.
“Selain itu juga bisa dimunculkan poliklinik kesehatan untuk masyarakat. Sehingga masjid bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. bahkan di saat ada dari mereka yang membutuhkan bantuan ekonomi, masjid bisa memenuhi kebutuhan mereka,” kata Atho’illah.
Inovasi lainnya yaitu adanya fasilitas wifi, sehingga masyarakat bisa mengakses informasi yang bermanfaat di area masjid. “Dengan adanya wifi, takmir masjid bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan keagamaan berbasis internet,” katanya.
Atho’illah berharap, akan banyak masjid yang akan melakukan langkah untuk mengembangkan inovasi seperti yang dipaparkan di atas. Tujuannya, untuk menarik minat masyarakat, utamanya remaja untuk pergi ke masjid. “Takmir masjid perlu memikirkan langkah mendidik generasi penerus, sehigga regenerasi ini tidak terputus,” pungkasnya. -ss/bd