Cilacap – Meningkatnya kepercayaan publik terhadap sistem ujian berbasis komputer memerlukan tindak lanjut pengelolaan yang lebih profesional. Karenanya harus dipersiapkan seoptimal mungkin sehingga pelaksanaan dapat berjalan lancar.
Penggunaan media elektronik di samping memudahkan juga dapat meminimalisir kecurangan. Menggunakan perangkat yang canggih dan moderan bukan berarti tanpa kendala. Keadaan ini tentunya memerlukan penanganan terbaik agar munculnya masalah dapat diminimalkan saat pelaksanaan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap menggelar pelatihan bagi Proktor dan Teknisi ujian. Terlebih mulai tahun 2018, madrasah terlebih dahulu menggelar Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) sebelum kemudian Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Kakankemenag Kab. Cilacap melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Makmur Khaeruddin berharap, pelatihan dapat meningkatkan profesionalitas Proktor dan Teknisi ujian. Menurutnya, mereka adalah pemegang kunci suksesnya penyelenggaraan UAMBN-BK maupun UNBK.
“Banyak sekali masalah yang muncul saat UNBK berlangsung. Sebagai contoh, komputer server (beberapa komputer tiba-tiba log out secara bersamaan. Komputer client (komputer client yang lambat sehingga untuk scroll halaman menuju soal berikutnya memakan waktu. Berbagai gangguan teknis komputer baik software dan hardware lainnya (virus komputer, pop up browser yang sering muncul). Ditambah listrik yang padam atau tegangan yang turun. Ini semua memerlukan tindakan yang cepat dan tepat agar pelaksanaan ujian tidak terganggu,”Ungkapnya.
Selama kegiatan, peserta selain diberikan paparan berupa problematika UNBK, mereka juga mendapatkan teknik problem solving (penyelsaian masalah). Para proktor dan teknisi secara aktif dalam kelompok mendemonstrasikan langkah-langkah penanganan gangguan. Bahan materi berasal dari masalah-masalah yang ditemukan pada pelaksanaan UNBK. Endingnya, pelaksanaan UAMBNBK dan UNBK lancar sehingga prestasi juga meningkat.(On/bd)
