Karanganyar – Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 65 Tahun 2016 tentang Pelayanan Terpadu pada Kementerian Agama, saat ini banyak Kantor Kementerian Agama yang berlomba-lomba mewujudkannya. Meskipun Kemenag Karanganyar baru dua hari menerapkan sistem tersebut, nyatanya sudah ada dua Kankemenag yang datang untuk studi banding.
Kasubbag TU pada Kemenag Karanganyar, Wiharso yang dikunjungi Kemenag Boyolali dan Surakarta pada Rabu, (25/07) mengatakan bahwa PTSP ini adalah solusi di tengah gencarnya Instansi Pemerintah menuju Good Government. Menurutnya, dengan menerapkan pelayanan terpadu satu pintu, pelayanan masyarakat jauh lebih efektif dan efisien.
“Sebagaimana diatur dalam PMA No. 65 Tahun 2016 tentang Pelayanan Terpadu pada Kemenag, ini adalah cara agar kita dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Proses lebih cepat, mudah, transparan, pasti, akuntabel, terjangkau dan masyarakat mendapat pelayanan yang lebih luas.” Kata Wiharso.
Lebih lanjut Kasubbag TU mengatakan bahwa untuk mewujudkan PTSP di kantornya masing-masing, para pemangku kebijakan memang perlu untuk berfikir keras agar hal tersebut dapat terwujud, karena memang tidak ada anggaran yang secara spesifik diperuntukkan membangun ruang/gedung PTSP.
“Untuk mewujudkan PTSP ini, memang kita harus berfikir lebih keras, memaksimalkan sumber daya dan potensi yang kita miliki agar dapat mewujudkan pelayanan terbaik pada masyarakat. Tentu ini butuh dukungan dari semua seksi yang ada di Kemenag, seperti di Kemenag Karanganyar, setiap seksi memberikan supportnya seperti komputer, pengadaan hingga kebutuhan lainnya,” kata Wiharso.
Dua Kankemenag yang melakukan studi banding ke Karanganyar adalah Kankemenag Kota Surakarta pada pukul 09.00 WIB, dan Kankemenag Kota Boyolali pada pukul 12.00 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Kankemenag Kabupaten Karanganyar sebagai pelopor PTSP se Eks Karesidenan Surakarta berbagi pengalaman dan aplikasi yang digunakan untuk mewujudkan pelayanan terpadu satu pintu.
Rencananya, PTSP di Kemenag Karanganyar akan di launching oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 8 Agustus 2018, bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung Haji Satu Atap. (ida-hd/wul)
