Tegal (Slawi) – Salah satu misi Kementerian Agama adalah meningkatkan pemahaman dan Pengamalan Agama, oleh karena itu salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut menteri agama RI mengajak seluruh jajarannya untuk Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI).
Menindaklanjuti program tersebut, maka Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal menggelar kegiatan “NGOPI” (Ngobrol Pendidikan Islam) bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Senin (17/09) di Lapangan Indoor MAN 1 Tegal.
Selain Kepala Kanwil Provinsi Jawa Tengah, kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Anggota DPRD Tingkat 1 Provinsi Jawa Tengah Komisi E, Ibu Nurhasah, K.H. Muhtarom (orang dekat Bapak Menteri Agama), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Pengawas MA/MTs/MI/RA/Guru PAIS, Kepala MA/MTs/MI/RA Negeri dan Swasta se-Kabupaten Tegal, guru-guru non-PNS MA/MTs/MI se-Kabupaten Tegal, Guru PAIS non-PNS se-Kabupaten Tegal dengan total peserta mencapai 1000 orang.
Dalam laporannya ketua penyelenggara yang sekaligus Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno, menngatakan bahwa “Lembaga yang ada di Kabupaten Tegal ini MAnya ada 16, yang negeri dua dan yang swasta ada 14, kemudian MTsnya ada 77, yang negeri empat dan yang swasta ada 72, MI ada 178 yang negeri 3 dan yang swasta ada 175, sedangkan RA ada 130 lembaga, adapun jumlah gurunya berdasarkan data dari simpatika ada 3793, yang PNS ada 217 dan yang non-PNS ada 3576, guru yang bersertifikasi ada 1546, kemudian yang non sertifikasi yang dalam hal ini masuk kriteria penerima TF ada 2530 guru”. “Sesungguhnya Bapak dan Ibu persoalan masalah dunia pendidikan ini sangat kompleks mumpung kita ketemu dengan Pak Kakanwil dan disaksikan juga oleh anggota dewan silahkan Bapak dan Ibu menyampaikan aspirasinya kemudian monggo “unek-unek panjenengan” semuanya dikeluarkan, Insya Allah nanti ada waktu sambutan dari Kakanwil dilanjutkan dengan diskusi”, tambah Sukarno.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, dalam sambutannya mengatakan, “pada kesempatan ini, sebagaimana setiap saya melakukan pembinaan di jajaran Kementerian Agama Kabupaten/Kota saya selalu dan selalu mengajak wakil rakyat, saya selalu dan selalu mengajak orang yang dekat dengan yang punya kebijakan di Kementerian Agama dalam rangka bahwa ketika tugas dan fungsi ada pada Kementerian Agama, ketika tugas dan fungsi ada pada satker madrasah kita ternyata ada beberapa persoalan yang memang harus diurai, ada beberapa persoalan yang perludi tindak lanjuti yang itu semuanya adalah menyangkut hajat hidup dari Aparatur Sipil Negara dan keluarga besar Kementerian Agama, untuk itu saya mengajak Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Komisi E yang membidangi pendidikan, Ibu Hj. Nurhasanah, kemudian ini sesepuh kita beliau adalah orang dekat Pak Menteri, KH. Muhtarom”.
Suasana dialog dalam kegiatan NGOPI ini berlangsung dengan rasa ukhuwah yang mendalam karena seluruh peserta dengan narasumber dapat berdialog dengan penuh keakraban namun tetap fokus pada permasalahan, sehingga setiap persoalan yang disampaikan dapat ditanggapi dengan baik.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani, selaku narasumber “menjelaskan bahwa PTSP (Program Terpadu Satu Pintu) ini merupakan program directed dari Menteri Agama agar pelayanan publik di lingkungan Kementerian Agama itu dapat diberikan kepada masyarakat secara massif, pelayanan publik dan berkualitas, program PTSP ini diprioritaskan untuk satker Kementerian Agama Pusat, Satker Kanwil Kemenag dan Satker Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota”
“Program SI-EKA bisa digunakan sebagai pengawasan dan pengendalian, dan semua aparatur di Kementerian Agama harus melek dan paham terhadap IT”, tegasnya. (sochud/rf)