Karanganyar – Pimpin Rapat Koordinasi Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKAK/L), Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, (31/12) Ahmad Nasirin menghimbau kepada Kasi/Penyelenggara serta Pengelola Kegiatan pada masing-masing seksi untuk mencermati DIPA nya masing-masing. Hal ini diutarakannya agar serapan anggaran di tahun 2019 dapat berjalan dengan baik. Rakor RKAKL dan Pembahasan Anggaran Tahun 2019 ini dilaksanakan di Resto Kemuning Ngargoyoso. Hadir Kepala Kemenag Karanganyar, Kasubbag TU, Kasi, Penyelenggara dan Pengelola kegiatan pada masing-masing seksi.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempertajam penyusunan RKAKL di tahun 2019. Format kegiatan ini agak berbeda bila dibanding tahun lalu, tujuannya agar masing-masing pimpinan di seksi yang bersangkutan dapat lebih cermat melihat DIPA nya sendiri. Jadi jangan sampai ketika ada revisi tidak tahu bahwa ada kegiatan baru.” Kata Ahmad Nasirin.
Lebih lanjut, Kepala Kemenag menjelaskan bahwa mata anggaran yang sudah terlihat semenjak saat ini akan mempermudah dalam menganalisa kegiatan di tahun 2019. “Mata anggaran sudah terlihat maka perlu dibahas bersama dan dikoordinasikan,” tambahnya.
Hal lain yang diingatkannya adalah bahwa anggaran yang terdapat pada masing-masing seksi adalah milik Kementerian Agama, oleh karenanya Kepala Kemenag mengajak masing-masing seksi untuk gotong royong mencukupi kebutuhan yang ada di Kantor.
“Misal Di Sekjen tidak bisa menghandle mata anggran di seksi lain, yang perlu di ingat mata anggaran di masing masing seksi bukan milik seksi tersebut akan tetapi milik kantor yang KPA nya Kepala Kantor. Dengan adanya PTSP itu, merupakan tanggung jawab semua tidak hanya Sekjen, harus ada pemerataan, dan jika ada anggaran yang perlu di habiskan mohon disegerakan atau di selesaikan,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubbag TU yang mengawali laporan jalannya rakor juga mengatakan hal serupa dengan Kepala Kemenag. Wiharso mengajak jajarannya untuk penajaman pagu difinitif 2019.
“Penajaman pagu difinitif 2019, beban ATK di sekjen dengan bergabungnya mager madrasah terjadi pembekakan di pengeluaran ATK. Jangan sampai hal hal yang tidak di inginkan terjadi, segera koordinasi dengan perencana masing-masing,” kata Wiharso. (ida-hd/Wul)