Karanganyar – Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan melalui perolehan zakat di Jawa Tengah. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Baznas Kabupaten Karanganyar di Hotel Tamansari, Selasa (29/01).
“Pemerintah yang dalam hal ini Pemerintah Provinsi, Baznas dan Kanwil Kementerian Agama berusaha untuk meningkatkan perolehan jumlah zakat, infak dan shodaqoh di Jawa Tengah,” kata Farhani.
Lebih lanjut Kakanwil mengatakan, ada beberapa kesepakatan dengan Gubernur Jawa Tengah untuk meningkatkan perolehan jumlah zakat, infak dan shodaqah, diantaranya adalah dengan mengambil zakat dari penghasilan yang didapat pegawai.
“Ada beberapa kesepakatan saat pertemuan antara Gubernur Jateng, Baznas dan Kemenag. Kita sepakat bahwa yang pertama zakat dipotong dari gaji, kedua zakat dipotong dari penghasilan yang tidak hanya gaji, dimana disana ada Tukin, ada Tunjangan Guru, TPP dan termasuk honor-honor lainnya. Ini komitmen kita untuk meningkatkan perolehan zakat di Jawa Tengah,” imbuhnnya.
Selain Kakanwil, Rakerda Baznas Kabupaten Karanganyar ini dihadiri oleh Bupati Karanganyar Juliyatmono, Ketua Baznas Provinsi Jateng Ahmad Daroji, Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar Ahmad Nasirin, Kepala Dinas serta Kepala Sekolah se-Kabupaten Karanganyar.
Mengakhiri sambutannya, Kepala Kanwil berharap, angka kemiskinan yang kemaren di posisi 12,23 persen turun menjadi 11,32 persen dapat diturunkan lagi menjadi 11, 10 atau bahkan 9 persen.
“Kita berkomitmen bersama Gubernur Jawa Tengah dan Romo Kyai Ahmad Daroji akan menurunkan lagi satu dijit angka kemiskinan. Tidak hanya di angka 11 persen, tapi di angka 10 atau 9 persen. Karena kita punya APBN, APBD dan lain sebagainya,” pungkasnya. (ida-hd/gt)