Kota Magelang – Sekasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kota Magelang selenggarakan bimbingan perkawinan calon pengantin menuju keluarga yang sakinah. Kegiatan yang digelar selama 2 hari sejak sekarang bertempat di RM. Pancuran Pitoe beralamat di Ngembik Lor Kelurahan Kramat Selatan Kecamatan Magelang Utara. (Senin 18/10).
Dalam sambutannya mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Magelang, dihadapan peserta Plt. Kasubag TU mengatakan “Keterbukaan didalam rumah tangga merupakan keharusan. Pasangan suami-isteri saling memahami pentingnya membangun komunikasi dua arah. Komunikasi yang terjalin dengan baik akan membuahkan keterbukaan. Sedangkan keterbukaan itu sendiri akan menjadi menjadi pilar yang kokoh dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Saling terbuka dan berbagi baik dalam suka dan duka seyogyanya dimulai sejak setelah mengucapkan ijab qobul di depan penghulu” pesan Abdurrosyid.
Hal prinsipil lainnya adalah kelihaian mengatur ekonomi dalam keluarga. Berharap tentang kodisi keluarga yang serba ada tidaklah keliru, akan tetapi tetaplah realistis. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang dan hindari sifat boros. Kendalikan diri agar tidak bersifat konsumtif sehingga keluarga kita terlilit hutang. Rencanakan segala kebutuhan keluarga sepadan dengan penghasilan yang kita miliki, dan biasakan sejak dini menabung meskipun dari sedikt demi sedkit” imbuhnya kemudian.
Di kesempatan yang sama, pemateri dari BKKBN Kota Magelang mengingatkan “Kini kita hidup di era milenial, semuanya serba digital. Berdampak positif bilamana kita mampu mengendalikan diri memanfaatkan kecanggihan dan berbagai kemudahan di ere teknologi informasi yang canggih ini. Tetapi akan menjadi bumerang jika kita lengah dan tak bisa mengintrol diri dengan baik. Gunakan kecanggihan teknologi yang ada untuk kemaslahatan keluarga kita. Jangan sebaliknya, malah menjadi pemantik persoalan di internal keluarga. Perselingkuhan yang kini marak terjadi, salah satunya karena terdukung oleh canggihnya teknologi infirmasi, “ terang Subiyanto.
Pengetahuan tentang bagaimana menjalani kehidupan pasca menikah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bagi para pasangan pengantin baru. Pemahaman yang sama antara suami-isteri mengenai cara pandang dalam berumahtangga menjadi pijakan awal mereka untuk meraih kebahagiaan. Pembinaan perkwinan
Bimbingan perkawinan bagi para calon pengantin yang diselenggarakan oleh Kementeria Agama adalah sebagai upaya memberikan bekal menuju keluarga sakinah. Terlebih ketika materi-materi bimbingan perkwinan yang diberikan berasal berbagai sumber dan stkeholder yang berkompeten, tentunya akan sangat bermanfaat. (Ismahir/Hari).