Semarang – Dewasa ini pengembangan karakter siswa menjadi perhatian yang sangat penting dimasa pandemi seperti sekarang. Di tengah proses pembelajaran berbasis daring siswa tetap diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai dalam pendidikan karakter , namun kenyataannya pembelajaran daring yang di lakukan masing – masing instansi sekolah hanya bersifat pengembangan kognitif siswa saja.
Pada Kegiatan Sosialisasi Ujian Sekolah kelas IX Tahun Pelajaran 2020/2021 , yang bertempat di SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang, Kamis, (4/3/2021), Pengawas PAI Bapak H. Mohamad Faojin menyampaikan, ”Siswa hanya diberikan tugas-tugas serta guru menerangkan masing-masing mata pelajarannya saja, tanpa bertanya apakah siswanya sudah membantu orang tua hari ini atau sudahkah siswa sudah berada dikondisi yang siap dan lingkungan yang cocok untuk belajar, padahal tugas seorang guru tidak hanya membangun kognitif siswanya tetapi juga harus dapat membangun dan menanamkan nilai, karakter kepribadian yang baik bagi para siswanya dan itu adalah bagian dari tugas utama seorang pendidik yang sesungguhnya”.
Adapun proses belajar dari rumah, harus mampu memenuhi beberapa aspek berikut :
- Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa;
- Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-19;
- Aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di rumah;
- Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif.
Paham akan adanya perubahan metode pembelajaran pada masa pandemi tak hanya sekedar menyelesaikan kurikulum pembelajaran, dan tak hanya sekedar transfer knowledge dengan menyampaikan materi ataupun memberi tugas maka SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang mencoba tetap menerapkandan membangun pendidikan karakter pada siswa.
”Saya percaya seorang guru harus tetap mengontrol perilaku keseharian siswanya mulai dari jam bangun tidur pagi, perilaku mandi sebelum belajar, sarapan pagi, cara belajar atau perilaku siswa saat belajar. Kegiatan pengontrolan memang tidak dapat dilakukan secara langsung oleh guru namun dapat dilakukan melalui kolaborasi yang harmonis antara orang tua siswa dan guru” tutur Bapak H. Mohamad Faojin selaku Pengawas PAI.
Dengan demikian dalam membangun perilaku karakter siswa dapat dilakukan secara langsung oleh orang tua dan guru. Guru bisa membuat Standart Operasional Prosedur (SOP) pada awal pembelajaran atau SOP proses pembelajaran di mana orang tua bisa men ceklist hal-hal yang perlu dilakukan siswa sebelum siswa masuk pada google classrom atau program E-learning lainnya.
“Dari hal tersebut siswa, orang tua dan guru akan mampu menyelaraskan proses pembelajaran yang juga tetap menjaga kwalitas dan mutu selama daring. Penanaman pendidikan karakter berbasis agama yang juga diterapkan oleh SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang diantaranya kegiatan gerakan berwudhu, Sholat Dhuha, Membaca Alqur'an ,Sholat berjamaah, bersedekah dan juga membantu orang tua”,ucap Kepala Sekolah SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang Bapak Shodiqin.
Kegiatan tersebut juga akan mendapat kontrol langsung baik dari guru maupun orang tua meskipun dimasa pandemi seperti sekarang ini. Karena SMP Islam Sultan Agung 4 Semarang percaya bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki generasi yang berkarakter kepribadian yang baik, berakhlak tidak hanya cerdas di ilmu pengetahuan. Pandemi ini bukan menjadi halangan para guru untuk menciptakan generasi muda yang handal, berbudi luhur dan memiliki tata nilai serta karakter yang baik. (Shodiqin/Humas DM/ )