Semarang – Kakankemenag Kota Semarang, H. Muhdi menegaskan, program inisiasi layanan “Madrasah Digital Care” yang didukung pemanfaatan teknologi Artificial Intelegence Chatbot dan Live Agent merupakan bentuk nyata inovasi dan kreativitas Kementerian Agama untuk tetap produktif di tengah tantangan pandemi Covid-19.
Penegasan tersebut dikemukakan H. Muhdi, saat memberikan materi bertajuk “Isu Strategis Peningkatan Mutu Madrasah melalui EDM dan e-RKAM” pada Bimtek Penerapan Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan elektronik Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (e-RKAM) pada Tim Inti Madrasah (TIM) Kota Semarang di MA Nurul Huda Kecamatan Tugu, Senin (22/3/2021).
Bimtek digelar selama lima (5) hari, mulai tanggal 22 -26 Maret dikuti 33 peserta dari 11 madrasah dengan rincian masing-masing madrasah mengirimkan 3 personil yakni, kepala madrasah, bendahara madrasah, dan seorang staff madrasah. Turut memberikan materi Bimtek, Kasi Dikmad Kemenag setempat, Moch. Fatkhuronji.
Pelaksanaan Bimtek dilaksanakan secara syncronus dan asyncronus dengan pengajar/fasilitator dari Tim Inti Kota Semarang, Amhal Kaefahmi dan Sriyati serta dari Tim Inti Provinsi Jawa Tengah, Asikin.
Dikatakan Kakankemenag, Program Madrasah Reform dan dimulainya rangkaian implementasi Proyek Realizing Education’s Promise – Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) adalah program kerja sama jajaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam atas inovasi model pelatihan virtual dengan menggunakan platform Google Suite for Education dengan menggandeng Perusahaan Raksasa Teknologi Google.
“Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan kegiatan penting dalam rangka implementasi Proyek Reformasi Kualitas Pendidikan Madrasah, karena itu, para peserta harus fokus mengikuti Bimtek ini,” tegasnya.
Ditambahkannya, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan amanat dan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Kegiatan yang akan dilaksanakan melalui Proyek Madrasah Reform merupakan langkah nyata Kementerian Agama untuk mewujudkanya.
Menurut Muhdi, hampir 10 juta anak indonesia menempuh pendidikan dasar dan menengah di madrasah, jumlah yang tidak sedikit. Oleh karenanya madrasah harus dapat memberikan layanan pendidikan terbaik, agar siswa dapat melakukan lompatan prestasi bahkan mengubah nasib dan takdir mereka di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan cara terbaik untuk memutus matarantai kemiskinan dan keterbelakangan.
“Pendidikan yang berkualitas hanya bisa didapatkan jika anak-anak ini belajar di lembaga pendidikan yang berkualitas. Yakni lembaga yang dikelola dengan cara dan oleh orang yang profesional,” imbuhnya.
Sementara itu, koordinator TIK Kota Semarang, Amhal Kaefahmi mengatakan, madrasah sasaran Bimtek EDM dan e-RKAM sudah ditentukan dari pusat. Kota Semarang untuk tahap ini mendapat kuota 47 madrasah, mulai dari MI, MTs, dan MA. Pelaksanaan Bimtek dibagi menjadi empat rombongan belajar (Rombel). Rombel pertama dilaksanakan pada Desember 2020. Sedangkan tiga Rombel lainnya akan dilaksanakan pada bulan Januari mendatang.
“Bimtek sangat menarik karena langsung praktek dan pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan dengan ketat,” paparnya. (Amhal Kaefahmi/bd)