Klaten – Dalam upaya mempersiapkan jamaah haji Kabupaten Klaten yang terlatih dan mandiri, Kemenag Kabupaten Klaten melalui Seksi Gara Haji dan Umrah gelar Manasik Haji bersama tahun 1438H/2017M, yang dilaksanakan di gedung Al Mabrur Komplek RSI Klaten, Senin (17/7).
Kepala Kemenag Klaten, Masmin Afif, menyebutkan jumlah calon jamaah haji di Kabupaten Klaten sebanyak 1.085 orang. Ia menegaskan, Manasik Haji tingkat Kab. Klaten ini merupakan lanjutan dari Manasik Haji di Tingkat Kecamatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dimana Manasik tingkat kabupaten Klaten akan berlangsung selama dua hari yang dimulai 17 Juli 2017 serta dilanjutkan dua hari bekerjasama dengan Yayasan Jamaah Haji Kabupaten Klaten, Yayasan Al Mabrur dan pengurus daerah IPHI Klaten.
Masmin Afif dalam sambutannya mengatakan, manasik haji bersama ini bertujuan untuk membuat jamaah haji memiliki persiapan yang sangat matang dan memahami rangkaian ibadah haji dengan baik dan benar.
“Kegiatan ini lebih ke arah pemantapan serta penguatan terhadap manasik haji yang telah dilaksanakan di tingkat dasar di Kecamatan. Hal ini merupakan rangkaian persiapan calon haji sebelum diberangkatkan pada awal Agustus mendatang,” ungkap Masmin.
Manasik haji merupakan menu penting bagi jamaah, pasalnya didalam manasik haji ini ada tata cara, etika dan hal-hal penting lainnya tentang ibadah haji. Lebih dari itu merupakan satu dari rangkaian persiapan penting bagi calon haji. Melalui manasik haji, mereka dapat mengetahui sekaligus mempraktekkan tata cara ibadah haji, sehingga rukun dan syarat sahnya ibadah haji dapat dilakukan dengan baik dan benar.
“Niatkan hati secara penuh dalam ibadah haji, mulailah niat yang baik, serta ikuti manasik dengan sebaik-baiknya. Faktor ketaatan atau disiplin jamaah itu berawal dari manasik haji di berbagai tingkatan,” kata Masmin.
Lebih lanjut Kakankemenag menyampaikan, bimbingan manasik haji ini merupakan kunci penyelenggaraan ibadah haji yang juga ikut menentukan kemabruran haji seseorang. Jika mabrur haji seseorang maka diharapkan juga membawa pengaruh positif bagi kualitas kesalehan sosial. Oleh karena itu kesempatan manasik haji ini hendaknya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menambah pengetahuan dan wawasan, harapnya.
Semoga dengan pelaksanaan manasik haji ini yang merupakan salah satu misi dari Kementerian Agama, yaitu “Mewujudkan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah yang berkualitas dan akuntabel,” dapat menjadikan jamaah haji Indonesia lebih baik serta indeks kepuasan jamah haji terus meningkat.(aj/Wul)