Semarang – 422 siswa SD di wilayah Kecamatan Semarang Barat mengikuti Lomba Mata Pelajaran Agama Islam dan Seni Islam (MAPSI) Tingkat Kecamatan yang diselenggarakan di SDN Manyaran 01, Rabu (9/8/2023).
Dalam lomba tersebut, para peserta memperebutkan kejuaran untuk melanjutkan ke tingkat Kota Semarang.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Lomba MAPSI SD Tingkat Kecamatan Semarang Barat ke-24 tahun 2023 dilaksanakan dengan sistem penjurian silang. Masing-masing cabang perlombaan terdiri dari 3 juri yang berasal dari kecamatan yang berbeda yakni, Kecamatang Semarang Tengah, Semarang Utara, dan Semarang Selatan.
Nuroddin selaku Ketua Panitia Lomba, dalam briefing menyampaikan kepada para juri, peraih kejuaraan dalam Lomba MAPSI diharapkan memiliki kompetensi, mampu bersaing di tingkat Kota Semarang dan Prov. Jateng. “Para juara lomba diharapkan mampu mewakili Kecamatan Semarang Barat di tingkat kota dan provinsi. Oleh karenanya, kami mohon kepada juri untuk bisa melaksanakan tugas penilaian secara teliti,” pesannya.
Ia menginformasikan, Lomba MAPSI tingkat Kota Semarang akan dilaksanakan pada 6 September 2023.
Nuroddin menuturkan, penyelenggaraan Lomba MAPSI merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pribadi dan lingkungan yang islami, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengapresiasikan bakatnya.
Menurutnya, tujuan diselenggarakannya lomba adalah memberikan motivasi dan semangat pengamalan agama Islam bagi siswa-siswi SD, dalam bentuk ibadah dan akhlakul karimah, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Selain itu juga memberikan motivasi kepada mereka untuk mencintai terhadap seni Islam.
Lebih lanjut, ia mengatakan, ada perbedaan penyelenggaraan Lomba MAPSI tahun ini. “Berbeda dengan Lomba MAPSI yang sudah diselenggarakan tahun sebelumnya, pada lomba kali ini ada 14 cabang yang diperlombakan yaitu, Lomba Pengetahuan PAI dan BTQ, Lomba Ibadah Salat dan Wudhu, Lomba Azan dan Iqomah, Karya Tulis Ilmiah, Keterampilan Komputer, Khat, Tilawatil Quran, Cerita Islami, Menyanyi duet Religi, Rebana, Hifdzil Quran, Khitabah, Kaligrafi dan Mocopat Islami,” ungkapnya.
Pada bagian lain, Fachrur Mafrudin selaku Ketua KKG PAI Kecamatan Semarang Barat mengimbau, Lomba MAPSI sebagai ajang evaluasi GPAI dalam KBM Pendidikan Agama Islam. “Mari jadikan Lomba MAPSI sebagai ajang evaluasi bersama terhadap Pendidikan Agama Islam di sekolah,” tuturnya.
Ia menerangkan, meskipun Lomba MAPSI rutin diselenggarakan setiap tahun, tetapi tetap diperlukan evaluasi guna perbaikan penyelenggaraan di tahun-tahun selanjutnya. “Kalau dihitung, sampai hari ini sudah 24 kali pelaksanaan. Mestinya perlu ada evaluasi yang perlu kita kedepankan, karena lomba tidak semata-mata mencari pemenag. Tugas kita selanjutnya adalah bagaimana kemenangan tersebut tidak tersentra pada sekolah-sekolah tertentu. Hal ini tentu menjadi catatan bagi kita semua,” ujarnya.
“Idealnya, dalam sebuah perlombaan akan terjadi pemerataan kejuaraan. Akan menjadi kejenuhan manakala pemenangnya hanya diperoleh dari lembaga pendidikan atau sekolah-sekolah tertentu secara terus menerus,” sambungnya.
Di tempat yang berbeda, Zaenuri selaku Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Semarang Barat menyampaikan harapan yang sama. “Harapannya, anak-anak yang terpilih mewakili Kecamatan Semarang Barat nantinya betul-betul yang berkompeten, sehingga pada saat maju di tingkat kota, bisa meraih kejuaraan sesuai bidangnya masing-masing,” harapnya.
Secara terpisah, H.M. Faojin selaku Pengawas PAI Kankemenag Kota Semarang memberikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya KKG PAI Kecamatan Semarang Barat, yang terus konsisten menyelenggarakan Lomba MAPSI, karena menurutnya, melalui ajang inilah, mampu mendongkrak mutu satuan pendidikan dan para lulusannya.(Mafruddin/Faojin/NBA/bd)