48 Tahun Jadi Kuli Panggul, Kang Darmin Wujudkan Mimpinya Naik haji

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Kuota Haji untuk Provinsi Jawa Tengah 2022 sebanyak 13.776 orang. Tentu saja dari ribuan orang tersebut merupakan orang-orang yang beruntung mendapat panggilan setelah dua tahun penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia terhenti karena pandemi.

Di antara sekian ribu jamaah calon haji Jawa Tengah tersebut, ada satu yang spesial yang menarik perhatian untuk ditelisik. Adalah Darmin, sosok pria 60 tahun berperawakan ceking asal Banjarnegara yang berprofesi sebagai kuli panggul pasar yang tergabung dalam kloter 32 SOC. Yang menarik dari Kang Darmin adalah kisah perjuangannya dalam mengumpulkan uang dari hasil kerjanya berpuluh-puluh tahun sebagai kuli panggul sampai dengan dia bisa mendaftar haji.

Ditemui di kediamannya di Desa Pagentan, RT. 03/01, Senin (13/6), Darmin atau orang setempat lebih populer memanggilnya “Kang Darmin” dengan ramah dan muka berseri menyambut para tamu. Didampingi istri, anak dan menantunya, Kang Darmin bersemangat ketika menceritakan kisah hidupnya sebagai kuli panggul di pasar sampai dengan terkumpul uang untuk mendaftar haji.

“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya. Saya hanyalah seorang kuli panggul di pasar dengan penghasilan pas-pasan, tapi dengan izin Allah saya bisa mendaftar haji dan sampai dengan waktunya bisa melunasinya”, terangnya.

“Saya terlahir dari keluarga pas-pasan, bahkan bisa dibilang miskin. Menjadi kuli panggul saya jalani sejak umur 12 tahun mengikuti jejak ayah yang juga berprofesi sebagai kuli juga. Sekarang ini, saya telah berusia 60 tahun, jadi sekitar 48 tahun jadi kuli panggul, Alhamdulillah, Allah memberikan jalan kepada saya untuk naik haji, “ ucapnya.

“Mulai dari bayaran sepuluh rupiah pernah saya alami. Ketika anak-anak lain asyik bermain, saya harus sudah ikut membantu orang tua bekerja. Dari situlah saya ditempa, bahwa begitu susahnya mencari uang untuk mencukupi kehidupan sehati-hari. Dari pengalaman itulah saya sangat berhati hati dalam membelanjakan uang dan sering untuk menyisihkannya untuk ditabung dan disedekahkan,” lanjutnya.

Puluhan tahun menyisihkan uang sedikit-demi sedikit dari hasil peluhnya menjadi kuli panggul, terkumpullah uang Kang Darmin. Mulanya tidak mau untuk mendaftar haji meskipun uang sudah cukup. Minat haji Kang Darmin muncul di tahun 2011 atas dorongan tokoh agama, keluarga, terutama anak semata wayangnya, Suparni.

Suparni menceritakan, mulanya sang ayah belum mau mendaftar haji meskipun uang sudah cukup lantaran minder dengan pekerjaannya yang hanya seorang kuli panggul pasar.

“Saya sudah menikah dan sudah ada yang menanggung kehidupan saya, otomatis kebutuhan bapak sudah berkurang. Oleh karenanya saya mendorong keras bapak untuk mendaftar haji. Setelah saya bujuk dan dorongan dari para tokoh agama, akhirnya bapak mau untuk mendaftar haji”, terang Suparni.

Diakhir perbincangan, Kang Darmin berpesan bagi saudara umat Islam yang tentunya berkeinginan untuk melaksanakan rukun Islam kelima ini. Setidaknya ada empat tips yang ia sampaikan

“Pertama, Kerja Keras. Rezeki harus dicari karena uang tidak akan datang sendiri. Kedua rajin menyisihkan uang baik untuk ditabung maupun bersedekah. Ketiga, niat yang kuat disertai yakin bahwa Allah itu Maha Kaya dan tidak ada yang tidak mungkin kalau Dia sudah berkehendak. Keempat bertawakal atau berserah diri kepada Allah”, pungkasnya. (az/ak/rf)