Pemalang – Sebagai bagian pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani, Kankemenag Kabupaten Pemalang telah melaksanakan polling pemilihan agen perubahan. Pemilihan dilaksanakan mulai tanggal 25 Mei 2021 dan berakhir pada 29 Mei 2021 oleh seluruh ASN di lingkungan Kankemenag Kabupaten Pemalang melalui laman web siape.kemenag.go.id.
Dalam rangka mewujudkan manajemen tata kelola pemerintahan yang profesional dan berintegritas guna mendukung percepatan reformasi birokrasi pada Kankemenag Kabupaten Pemalang memerlukan agen perubahan. Agen perubahan sebagai penggerak perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ke arah yang lebih baik.
Berdasarkan hasil polling, Kepala Kankemenag menetapkan tiga besar perolehan suara terbanyak menjadi agen perubahan tahun 2021 Kankemenag Kabupaten Pemalang. Dan pada acara apel pagi hari Senin (7/6) di halaman Kankemenag, Kepala Kankemenag Fahrur Rozi menyerahkan SK penetapan agen perubahan. Apel pagi diikuti oleh seluruh ASN Kankemenag dengan protokol kesehatan.
Agen perubahan yang ditetapkan oleh Kepala Kankemenag yaitu Mahbub Nur Junaedi selaku Kasi Pendidikan Agama Islam, Khabibur Rokhman selaku bendahara pada Subbagian Tata Usaha, dan Citra Nur Utami selaku Penyusun Bahan Pembinaan Keluarga Sakinah pada Seksi Bimbingan Masyarakat Islam.
“Kami mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam pemilihan agen perubahan. Kami telah memilih ASN yang dianggap bisa mewakili sebagai teladan. Para agen perubahan akan bekerjasama dalam gagasannya, dalam pikirannya untuk kemajuan Kemenag,” kata Fahrur Rozi dalam pembinaannya.
“Agen perubahan bisa menjadi partner dalam bekerja, bisa menjadi role model bagi ASN. Terus bekerja bagaimana layanan di Kemenag semakin baik dan masyarakat semakin puas dengan layanan di Kemenag,” pesannya.
Mengakhiri pembinaannya, ia memaparkan program revitalisasi KUA. Menurutnya KUA menjadi miniatur Kemenag melalui layanannya. Layanan yang ada antara lain berkaitan dengan kerukunan umat beragama, berkaitan dengan digitalisasi layanan maupun membangun masyarakat yang wasathiyah. (fi/rf)