Semarang – Pengawas Madrasah Kementerian Agama Kota Semarang, Amhal Kaefahmi menegaskan, dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan umpan balik agar pelaksanaan pembelajaran berikutnya menjadi lebih baik, maka diperlukan refleksi dari guru dengan melihat pelaksanaan pembelajaran yang lalu sebagai ajang evaluasi diri.
Penegasan itu disampaikan Amhal Kaefahmi, saat memberikan pembinaan melalui virtual kepada seluruh guru dan kepala Raudhatul Athfal (RA) maupun MI di wilayah binaan di Kecamatan Tembalang dan Kecamatan Banyumanik, Kamis (21/4/2022) dari pukul 10.30 WIB sampai 12.30 berlangsung dengan lancar dan menarik.
Pembinaan yang mengusung tema “Refleksi Pembelajaran Guru” ini menggunakan aplikasi Gmeet. Turut memberikan kata sambutan, pengawas madrasah, Isro Miarsih dan Kasi Dikmad Kemenag Kota Semarang, Fatkhuronji, sebagai pembicara kunci.
Menurut Amhal Kaefahmi, dalam pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sebenarnya siswa tidak membutuhkan guru yang sempurna. Siswa membutuhkan guru yang bahagia. Sebab, guru yang bahagia akan membuat mereka bersemangat datang ke sekolah/madrasah dan menumbuhkan kecintaan untuk belajar.
Saat hati bahagia maka suasana akan menjadi menyenangkan dan dari kedua pihak antara guru dan murid akan akan terwujud pembelajaran yang menyenangkan dan dirindukan. “guru sebagai kunci dalam pembelajaran harus memiliki peran yang lebih, utamanya dalam hal inovasi” kata Kholid Adham, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Addaenuriyah. (adam/Sukirman/bd)