Semarang – Pada apel pagi jajaran Kantor Kementerian Agama Kota Semarang, Kamis (18/10) di halaman kantor setempat, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang Muh Habib selaku pembina apel menyampaikan beberapa hasil Rakor Ketatausahaan Kanwil Kemenag Jateng.
Rakor diikuti oleh Kepala dan Kasubbag TU Kankemenag kabupaten/kota seJawa Tengah sehari sebelumnya Rabu (17/10) di Hotel Grasia Gajahmungkur Semarang.
Beberapa hal yang disampaikan terkait kewajiban bersyukur bagi ASN Kemenag. Salah satu wujud rasa syukur menurutnya ASN harus meningkatkan disiplin.
“Animo masyarakat yang mendaftar sebagai CPNS Kemenag cukup tinggi. Saat ini jumlah pendaftar CPNS di Kemenag Jateng sejumlah sekitar 20 ribu pendaftar memperebutkan 800an formasi, dengan alokasi terbanyak adalah guru. Oleh karenanya kita sebagai pegawai Kemenag harus mensyukuri gaji dan tunjangan yang kita terima. Bekerjalah dengan baik dan tingkatkan kinerja sesuai tusi masing-masing,” pesannya.
Ditambahkan, serapan anggaran DIPA Kankemenag Kota Semarang Tahun 2018 yang masih berada di bawah angka 70%.
“Saat ini menjelang akhir bulan Oktober, mohon dievaluasi, kegiatan atau pencairan yang belum dilaksanakan segera direalisasi,” pintanya.
Disinggung juga persyaratan ganti rugi tanah wakaf Kota Semarang yang terkena proyek jalan tol Semarang – Batang yang belum selesai.
“Ini program pemerintah yang tidak bisa ditawar. Berkas yang sudah komplit segera dibawa ke Kanwil,” perintah Kakankemenag.
Selanjutnya ia menyampaikan kondisi gedung kantor Kemenag yang sudah mirip bangunan cagar alam.
“Tahun 2019 seluruh Kankemenag kabupaten kota se-Jawa Tengah harus sudah melaksanakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Bagunan gedung kantor kita ini hanya dipoles tampak depan biar kelihatan indah tetapi jika dilihat sisi dalam, atap dan belakangnya sudah memprihatinkan,” ungkapnya.
Tidak hanya gedung kankemenag saja yang perlu perhatian, bangunan KUA kecamatan di Kota Semarang juga menjadi penekanan dan perhatian Kakanwil Kemenag Jateng pada saat rakor kemarin.
“Mayoritas gedung KUA di Kota Semarang memprihatinkan, sudah tidak layak digunakan sebagai tempat pelayanan publik. Jika akan dilakukan perawatan atau pemeliharaan, dilema bagi kita karena tanah di atas bangunan KUA didirikan adalah milik pemkot,“ terang Habib.
Pihaknya mengatakan monitoring keliling ke semua KUA kecamatan akan dilakukannya dalam waktu dekat.
Di hadapan ASN yang dipimpinnya Habib menyampaikan terima kasih atas bantuan donasi bencana alam Palu dari jajaran Kemenag Kota Semarang yang terkumpul sejumlah 109.570.300 rupiah.
Di akhir amanat, Kakankemenag berharap apa yang disampaikan ada tindak lanjut.
“Ini tidak hanya pembicaraan, tidak hanya ungkapan rasa, perasaan dan harapan tapi harus ada tindak lanjut,” pungkasnya.(ch/gt)