Banjarnegara – Rapor Digital Madrasah atau RDM merupakan suatu aplikasi pengolahan nilai peserta didik yang belajar di satuan pendidikan madrasah. Aplikasi RDM HD Madrasah ini dijadikan sebagai pengganti dari Aplikasi Rapor Digital Madrasah (ARD) yang sudah berjalan kurang lebih selama 2 tahun yang lalu. Aplikasi RDM di rilis Kementerian Agama pada tahun 2021 dengan menggunakan resolusi High Definition (HD) dengan dukungan sistem online serta dengan menggunakan teknologi 4.0 yang memudahkan warga madrasah dalam mengelola dan mengakses sekalipun menggunakan Android.
Mujib Abdillah selaku operator RDM menuturkan bahwa untuk menginput nilai ke dalam rapor digital dilakukan dengan penuh ketelitian. Guru dihimbau mengunduh template nilai terlebih dahulu. Adapun template nilai yang harus di unduh adalah template nilai harian, template nilai PAT (Penilaian Akhir Tahun), dan template nilai keterampilan. Setelah template tersebut diselesaikan, langkah berikutnya adalah mengupload nilai ke dalam aplikasi RDM.
Salah seorang guru MTs Negeri 2 Banjarnegara Ely Sukasih yang juga merupakan wali kelas VII I pada Kamis (16/6) menjelaskan terkait dengan aplikasi RDM.
“Aplikasi RDM menurut saya sangat membantu sekali dalam mengolah, menginput, mengelola dan mengakses nilai peserta didik. Untuk menginput nilai ke dalam aplikasi RDM harus dilakukan dengan kecermatan dan kesabaran. Selain menginput nilai akademik, selaku wali kelas kami juga harus menginput nilai sosial, nilai spiritual, prestasi peserta didik, presensi, dan catatan wali kelas. Sekali lagi dengan aplikasi ini kami dimudahkan dalam mengelola nilai di mana saja dan kapan saja.” jelasnya.
Waka kurikulum MTs Negeri 2 Banjarnegara menambahkan berkaitan dengan kesibukan guru dalam pekan ini.
“Dalam pekan ini memang Bapak Ibu guru sedang disibukkan dengan pengolahan nilai yang nantinya akan diinput ke dalam aplikasi RDM. Mudah-mudahan Bapak Ibu guru semua diberikan kesehatan, sehingga pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik. Dengan adanya aplikasi RDM memang sangat membantu pekerjaan guru.” pungkas Wangid Sunandar saat di temui di ruang waka. (sup/swp/rf)