Semarang – ASN Kemenag Kota Semarang, Senin (6/3/2023) mendapatkan sosialisasi penggunaan dan pengamanan LPG dari Koperasi Purna Karyawan Pertamina (KOPANA).
Sosialisasi dilaksanakan di halaman kantor selepas kegiatan apel pagi.
Dengan penuh semangat, Topan Brojo Direktur KOPANA, memberikan tip dan trik cara menggunakan LPG yang benar, aman, dan juga hemat.
Menurutnya, masyarakat masih belum memahami maksud dari tulisan atau kodefikasi yang tertera pada tabung LPG. Ia pun mengatakan, kasus kebakaran yang terjadi di masyarakat sering kali terjadi karena ketidaktahuan masyarakat akan penggunaan LPG yang benar dan aman.
“Tulisan dan angka yang tertera pada tabung LPG memiliki arti. Pastikan, tabung LPG yang Bapak/Ibu terima berlogo pertamina, kalau tidak berarti tabung tersebut palsu,” ujarnya.
“Disetiap tabung pasti ada tanggal kadaluarsanya, dan ada tanggal periode pengecekan kelayakan. Untuk tabung 12 kg pengecekan setiap 30 tahun, sedangkan tabung 3 kg pengecekannya setiap 5 tahun. Tak hanya itu, warna merah disekitar kepala tabung juga memiliki arti, bukan hanya sekedar hiasan Bapak/Ibu, tetapi maksudnya adalah tabung LPG termasuk barang yang berbahaya, sehingga penggunaannya harus hati-hati,” terangnya.
Lebih lanjut, Topan menjelaskan tentang cara pengoperasian regulator yang benar, dari mulai cara pemasangan, fungsi putaran kenop pada regulator, hingga tindakan yang perlu dilakukan pada saat terjadi kebocoran gas.
“Memasang regulator itu tidak perlu ada KDRT, Kekerasan Dalam Rumah Tabung. Cukup letakkan regulator di atas ujung kepala tabung, kemudian jepit sedikit dengan kedua jari, lalu putar perlahan kenop regulator ke arah bawah. Kemudian nyalakan kompor. Tidak perlu dipukul-pukul, biarkan selama 5-10 detik, tunggu sampai gas merambat dan api menyala,” tuturnya.
“Jika telah selesai menggunakan kompor, jangan langsung matikan kompor, tetapi putar kenop regulator 90° atau setengah putaran, ini dimaksudkan menghentikan perambatan gas, setelah itu baru matikan kompor. Ini berfungsi penghematan penggunaan gas dan pencegahan dari terjadinya kebakaran,” lanjutnya.
“Begitu pun pada saat terjadi percikan api akibat kebocoran gas, maka yang perlu dilakukan adalah penghentian sumber kebocoran, yaitu memutar kenop regulator setengah putaran, bukan malah panik kemudian menggotong tabungnya keluar rumah, ini malah berisiko terjadinya ledakan,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Topan juga menjelaskan tentang fungsi dari pelindung selang aluminum.
Ia berharap sosialisasi ini bermanfaat bagi ASN di lingkungan Kankemenag Kota Semarang. “Ilmunya sudah dapat, semoga bermanfaat. Mulai hari ini jangan ada lagi KDRT dan jangan panik bila terjadi kebocoran gas,” pungkasnya.(NBA/bd)