Brebes – KH. Saefudin yang memberikan siram rohani dalam acara tasyakuran Kantor Kementerian Agama Kab. Brebes dalam Rangka Hari Amal Bhakti Kementerian Agama Ke-76 yang diperingati pada Senin, 03/01/22 dan yang diperingati setiap tangal 03 Januari tiap tahunya.
Bertempat di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Brebes dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Kementerian Agama Kabupaten Brebes dan ASN serta undangan para purna tugas Kantor Kemenag Brebes sekira 60 orang.
Drs. H. Fajarin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes mengungkapkan, bahwa Kementerian Agama menjadi benteng kerukunan umat beragama dalam rangka persatuan dan kesatuan Indonesia. dan dalam rangka HAB ke -76 ini Kementerian Agama Kabupaten Brebes sedang mempersiapkan diri dengan penilaian zona integritas di tahun 2022 agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Untuk itu seluruh Pejabat dan ASN dilingkungan Kemenag Brebes dituntut bekerja sesuai dengan tusi secara normative dan mengimplementasikan lima nilai budaya kerja Kementerian Agama , dimana poin kelimanya adalah Keteladan,” jelas H. Fajarin.
“Keteladan dapat dicapai apabila setiap ASN bekerja secara berintegritas, Integritas inilah yang menjadi pondasi utama yang didasarkan pada nilai kejujuran, disiplin, adil dan tidak mengambil yang bukan haknya, muara ini semua adalah keberhakan dan keridhoanya ALLah SWT dalam hidup setiap ASN, sehingga grativikasi dan tindakan korupsi menjadi tabu utuk dilaksanakan, hal ini akan berimbas pada out put penggunaan dan pemanfaatan anggaran, tergambar pada out come dari setiap rupiah yang dikeluarkan dapat dirasakan masyarakat secara luas, dengan cara bekerja tersebut tidak sulit Kmenag Brebes meraih WBK(Wilayah Bebas Dari Korupsi dan WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani),” tambah Pria yang mempunyai kebiasaan istimewa melaksanakan ziarah kubur.
Selain itu beliau memohon dukungan mengenai implementasi Revitalisasi KUA, dimana KUA kecamatan tidak hanya sebagai tempat pelayanan nikah dan manasik haji, tetapi KUA akan menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang keagaaam disemua lini kehidupan bermasyarakat.
Rangkainya Tasyukaran ditutup dengan sirahman rohani oleh KH. Saefudin, Beliau memberikan pandanganya bagaimana seorang abdi masyarkaat dan abdi Negara tetap eksis dalam bekerja, Dia menyarankan agar kita dapat belajar dari filosofi lebah, dimana seekor lebih tidak akan hinggap selain ditempat yang bersih dan indah berupa bunga-bunga, mencari makan di kelopak-kelopak bunga yang harum mewangi sekaligus membantu penyerbukan bagi tanaman yang dihinggapai dan mengambil sari bunga, melalui proses kerjasama dan kekompakan dalam menghasilkan madu yang baik dan lebah-lebah ini selalu bekerjasama dengan kekompakan. Ini sebagai gambaran bahwa bagi seorang abdi negara dan abdi masyarakat, dalam bekerja tidak pernah menyalahi aturan dan tiak pernah merugikan, dan membawa manfaat banyak bagi masyarakat dan lingkungan sekeitarnya. Menjaga kekompakan dan soliditas, menghilangkan perpecahan, adu domba dan saling fitnah, bekerja dengan jujur dan bersemangat.(Hid/Sua)