Wonogiri – Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 4 Wonogiri kembali menyelenggarakan kegiatan syi’ar yaitu latihan manasik haji yang di ikuti oleh kurang lebih 500 peserta didik dan 40 guru, kamis kemarin di lapangan Kecamatan Nguntoronadi. Menurut Kepala MTsN 4 Wonogiri Nguntoronadi, Rosyad Afandi di dampingi guru, Najmul Fatah, Rabu (02/05) menyampaikan bahwa kegiatan tersebut cukup menarik perhatian masyarakat karena beada di tengah kecamatan dan samping jalan wonogiri-pacitan.
Para siswa tampak bersemangat mengikuti manasik, dengan mengucapkan talbiyah ‘Labbaikallahumma Labbaik’, mereka dipandu oleh para guru menunaikan rangkaian kegiatan haji mulai dari berjalan ke bukit shofa, melempar jumrah, tawaf, dan sa’i.
Acara manasik ini dibuka oleh Kepala MTsN 4 Wonogiri, dalam sambutannya beliau mengapresiasi acara ini yang sangat positif untuk membentuk karakter anak meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Hal ini selaras dengan tujuan pembelajaran kurikulum 2013 yang mengedepankan pendidikan berbasis karakter.
“Harapan kami dengan adanya manasik ini, anak-anak akan semakin memahami bagaimana pelaksanaan ibadah haji sekaligus mempraktikkannya, sehingga akan timbul keinginan mereka untuk berhaji ketika sudah waktunya nanti,” ujarnya
Rosyad berharap latihan manasik haji agar dapat mengambil nilai-nilai dan pembelajaran dari pelaksanaan peragaan manasik haji ini yakni agar senantiasa menanamkan niat yang tulus, ikhlas, pasrah dan berserah diri dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan madrasah, rumah dan lingkungan sekitar. Serta senantiasa belajar untuk menjaga mental agar tetap sabar dan tidak terjebak emosi, dan disiplin diri serta memberikan pengalaman ruhani bagi siswa MTsN 4 Wonogiri.
Plt. Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Wonogiri, Sarwono menyambut baik kegiatan peragaan manasik haji tersebut, karena hal tersebut merupakan pembinaan intensif kepada siswa yang tentunya menjadi salah satu bagian dari pendidikan agama Islam dalam rangka membentuk siswa-siswi yang sholeh dan sholehah, karena bangsa yang mau mendidik dan mengembangkan generasi mudanya akan menjadi bangsa yang maju dan kuat di masa yang akan datang.
“Semoga kegiatan ini, akan mampu terjalinnya sinergisitas antara insan pendidikan dengan masyarakat khususnya orang tua/wali murid dan juga sebagai wahana publikasi keberadaan madrasah kepada masyarakat” harap Sarwono. (Mursyid_Heri/Wul)