Brebes – Kegiatan Moci Barang Uwane yang di gagas oleh Dinaskominfotik Pemda bekerjasama dengan 103.9 FM Radio Singosari mengadakan siaran langsung dari ruang Kantor Kementerian Agama Kabupaten Brebes, Jumat, 01 /04/2022, membahas serba-serbi persiapan dan pelaksanaan Ramadhan tahun 2022. Acara ini disiarkan langsung pada pukul 10.00 WIB s.d 11.00 WIB.
Dalam kesempatan tersebut, H. Fajarin, selaku kepala Kantor mengungkapakan, bahwa Bulan Ramadan merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam. Kewajiban puasa Ramadan dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia dengan berpuasa dan memperingati turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW. Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan. Bulan Ramadan biasanya berlangsung selama 29–30 hari berdasarkan pengamatan hilal dan menurut beberapa aturan yang tertulis dalam hadits.
“Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.“- (Al-Baqarah 2: 183),” jelas H. Fajarin.
“Mengingat bulan Ramadhan tahun 1443 H/ 2022 M, Indonesia masih dalam kondisi pendemi Cpvid-19 dimana untuk wilayah kabupaten Brebes masih di level 2 maka diharapkan agar seluruh masyarakat yang akan melaksanakan ibadah shalat terawih agar dapat berpedoman pada Surat Edaran Menteri Agama No. 08 Tahun 2022, SE ini bertujuan untuk melindungai seluruh jamaah agar tidak terjadi penularan dan penyebaran covid-19.” tambahnya.
Untuk itu Beliau mengharapkan agar seluruh masyarakat taat pada aturan dan mengenai pertanyaan apakah awal bulan Ramadhan tahun 1443 H, apakah hari sabtu dan hari Ahad, beliau menjelaskan agar kita tunggu hasil sidang isbat petang nanti yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama RI dengan mengundang seluruh ormas Agama Islam yang ada di Indonesia pada petang nanti.
Di sela-sela acara, muncul pertanyaaan tentang bagaimana hukum puasanya, ketika sedang berpuasa melakukan tes PCR, beliau mengungkapkan agar puasanya tidak batal PCRnya bisa dilaksakan pada malam hari dan sedangan untuk vaksin dinyatakan tidak membatalkan puasa karena tidak memasukan sesuatu barang atau benda melalui lubang hidung dan mulut sehingga tidak membatalkan puasanya.(Hid/Sua) .