Wonogiri – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo berharap ajang Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) menjadi wujud nyata membentuk karakter anak sholeh, dimulai dari usia dini dengan penanaman pengetahuan Islami maupun umum, pendidikan akhlak, kedisilinan, keberanian, dan juga sikap sportifitas.
Penegasan tersebut di sampaikan Bupati Wonogiri dalam acara pembukaan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) tahun 2018 Tingkat Kecamatan Wonogiri, Rabu (14/11) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, yang di ikuti santriwan-santriwati TKQ, TPQ dan TQA se Kabupaten Wonogiri.
Turut hadir dalam acara pembukaan tersebut Forkompinda, Wakil Bupati Wonogiri, Edi Santosa, Sekda Wonogiri, Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Subadi, kepala OPD, Staf Ahli, Asisten serta Pengurus Badko TPQ baik Kabupaten maupun kecamatan.
“Festival Anak Sholeh tidak hanya sekedar mencari pemenang, tetapi lebih dari itu sebagai wahana membangkitkan potensi dan kreatifitas anak dengan memotivasi untuk mengembangkan diri dengan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual,” harap Bupati
Momentum ini semoga bisa ikhtiar mencetak generasi penerus yang kuat lahir batin, berkepribadian islami, sehingga melalui ajang Festival Anak Sholeh diharapkan dapat mencetak generasi Islami yang berkarakter islami.
Senada dengan Bupati, Ka. Kankemenag Wonogiri, Subadi menyampaikan bahwa Festival Anak Sholeh jangan cuma ceremonial saja tetapi untuk betul-betul di jadikan ajang silaturohmi ustadz dan santri TPQ sekaligus unjuk kebolehan, ajang kreatifitas dan bakat anak-anak muslim, yang didesain dalam bentuk aneka lomba dan keterampilan yang bernuansa islami.
“Semoga dengan adanya FASI akan muncul kader-kader anak yang sholeh yang mencintai Al Quran dan bisa membawa nama baik TPQ di tingkat Kabupaten, untuk itu diperlukan koordinasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak untuk kesuksesan acara tersebut,” ungkapnya.
Adapun lomba yang dilaksanakan antara lain untuk TKA meliputi mewarnai gambar untuk TKQ, TPA meliputi cabang lomba adzan dan iqomah, cerdas cermat Al Qur’an (CCQ), menggambar dan pidato Bahasa Indonesia sedang TQA meliputi cabang kisah islami. (Mursyid/Heri/rf)